Bisnis.com, JAKARTA - Suharso Manoarfa, yang terpilih sebagai Ketum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam Muktamar IX PPP menargetkan hasil Pemilu pada 2024 bisa melebihi capaian partai berlambang Ka'bah itu pada Pemilu 1999.
Seperti diketahui, pada Pemilu 1999, PPP berhasil meraih sebanyak 11.329.905 suara atau capaian tertinggi partai tersebut.
Terkait target tersebut, Konsultan politik dari PolMark Indonesia, Eep Saefulloh Fatah, menyebutkan ada lima masalah yang harus diatasi PPP jika ingin mengambil suara pemilih di segmen masyarakat bawah atau dhuafa.
"Kalau mau mengambil segmen masyarakat bawah atau dhuafa sebagai salah satu target pemilih, maka lima masalah itu harus diatasi," kata Eep dalam penutupan Muktamar PPP, Minggu (20/12/2020).
Masalah pertama adalah kemiskinan. Berdasarkan survei yang dilakukan PolMark pada 9-20 November 2020 dengan melibatkan 2.600 responden, sebanyak 33,3 persen menyatakan kemiskinan menjadi masalah paling mendesak yang harus diatasi.
Masalah yang perlu diatasi selanjutnya, sebanyak 19,3 persen responden menilai harga kebutuhan pokok yang sulit dijangkau. Sebanyak 13,1 persen responden menyatakan sulit mendapatkan pekerjaan.
Baca Juga
Kemudian 9,2 persen responden menilai korupsi yang merajalela, dan 4,4 persen responden menyatakan penegakan hukum yang tidak adil kepada masyarakat bawah.
"Salah satu amanah sejarah PPP adalah tidak boleh berkhianat untuk mencari jalan keluar dari persoalan-persoalan ini," katanya.
Menurut Eep, jika PPP diakui, dirasakan, tegas, konkret, dan dipersepsikan pemilih sebagai partai yang sigap mengatasi 5 persoalan tersebut, maka partai bisa melampaui target suara awal, yaitu sebanyak 11.329.906 suara pada Pemilu 2024.