Bisnis.com, JAKARTA - Kepolisian Prancis telah mengidentifikasi tersangka aksi penyerangan yang menewaskan tiga orang di Basilika Notre Dame di Nice, Prancis, Kamis (29/10/2020).
Dilansir CNN, tersangka diidentifikasi sebagai Brahim Aouissaoui, pria yang lahir pada 1999 atau berusia sekitar 21 tahun.
Sebuah sumber di kementerian dalam negeri Italia mengatakan kepada CNN bahwa Aouissaoui pertama kali tiba di Eropa di pulau Lampedusa di Italia selatan.
"Aouissaoui adalah warga negara Tunisia, kata pejabat Italia. Dia tampaknya pertama kali tiba di Eropa bulan lalu di pulau Lampedusa Italia, menurut sumber yang diberi pengarahan tentang penyelidikan," demikian laporan CNN.
Seperti diberitakan sebelumnya, serangan dari seorang pelaku bersenjatakan pisau di sebuah gereja di Nice itu merupakan serangan ketiga dalam dua bulan terakhir di Prancis.
Dilansir Bloomberg, pelaku itu dilaporkan terluka oleh polisi dan tengah dirawat di rumah sakit setelah aksi di Basilika Notre Dame itu. Pelaku penyerangan terbaru ini diyakini bertindak sendiri.
Baca Juga
“Dia berteriak 'Allah Akbar!' berulang-ulang, bahkan setelah dia terluka, ”kata Wali Kota Nice Christian Estrosi kepada televisi BFM.
Dia juga mengabarkan bahwa tiga orang telah meninggal, dua di dalam gereja dan satu lagi melarikan diri tetapi terluka parah. Lokasi kejadian tampak sudah ditutup dan dikelilingi oleh polisi Prancis dan kendaraan darurat.
Adapun, Perdana Menteri Prancis Jean Castex mengumumkan peningkatan status peringatan keamanan di wilayahnya ke level tertinggi akibat aksi tersebut.
Pemberlakuan status darurat itu diumumkan pada hari yang sama dengan peristiwa penyerangan itu. Castex di hadapan Majelis Nasional Prancis mengatakan pemerintah akan memberi respons yang tegas.