Bisnis.com, JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo meminta Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk terus memantau perkembangan pasca ledakan bom tersebut.
Menurutnya, Kemenlu perlu memastikan keselamatan warga negara Indonesia (WNI) di Beirut yang saat ini jumlah WNI yang berada di Lebanon sebanyak 1.447 orang. Hingga hari ini sedikitnya 135 orang meninggal dunia ribuan luka-luka.
"Kemenlu harus terus memonitor perkembangan para korban. Sejauh ini, KBRI Beirut melaporkan hanya satu orang yang menjadi korban luka-luka. Kita harapkan tidak ada lagi WNI yang menjadi korban," kata Ketua MPR yang akrab disapa dengan Bamsoet itu, Kamis (6/8/2020).
Kepala Badan Bela Negara FKPPI itu mendorong pemerintah dapat memberikan bantuan kemanusiaan kepada pemerintah Lebanon. Terlebih, hubungan antara Indonesia dengan Lebanon sudah berlangsung lama.
"Hubungan diplomatik resmi Indonesia dan Lebanon sudah terjalin sejak tahun 1950. Bahkan, Lebanon merupakan negara ketiga yang mengakui kemerdekaan Indonesia, setelah Mesir dan Suriah. Karenanya, saya mendorong pemerintah bisa memberikan bantuan kemanusiaan kepada pemerintah Lebanon," kata Bamsoet.
Lebih jauh, Bamsoet mengimbau semua WNI di Lebanon untuk tetap tenang dan waspada. Seluruh WNI juga diminta untuk mengikuti semua instruksi yang dikeluarkan oleh KBRI Beirut.
"Terus lakukan koordinasi dan ikuti semua kebijakan yang dibuat KBRI Beirut. Jika merasa tidak aman atau khawatir terjadi sesuatu, jangan segan-segan melapor ke KBRI," ujar Bamsoet.