Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Dalam Negeri meminta para calon kepala daerah pada Pilkada 2020 mengubah alat peraga kampanye biasa dengan membagikan masker maupun hand sanitizer.
Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar mengatakan bahwa momentum Pilkada 2020 menjadi tantangan bagi pasangan calon sebagai agen sosialisasi penanganan Covid-19.
“Karena kita tahu jumlah petugas kesehatan terbatas. Kita juga mendorong paslon mengubah alat peraga kampanye dari kaos dan stiker menjadi masker dan hand sanitizer yang paling dibutuhkan masyarakat saat ini,” katanya dalam keterangan resmi Senin (27/7/2020).
Menurutnya, metode kampanye akan berubah dan lebih kreatif dibandingkan dengan Pilkada sebelumnya. Kondisi ini dipengaruhi pelaksanaan agenda lima tahunan itu dalam masa pandemi Covid-19.
Selain itu, Kemendagri mendorong pemanfaatan teknologi bagi para calon kepala daerah dalam menggaet pemilih seperti webinar. Langkah ini untuk mengurangi intensitas pertemuan langsung yang berpotensi menyebarkan virus.
Di sisi lain, Bahtiar mendorong KPU untuk memberikan materi debat Pilkada dengan tema peran kepala daerah dalam penanganan Covid-19 dan dampak ekonominya.
Baca Juga
“Narasi ini harus kita angkat supaya masyarakat mendapatkan pemimpin terbaik karena masyarakat membutuhkan pemimpin di masa krisis, bukan di masa normal,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian meminta penyelenggara Pemilu, KPU dan Bawaslu tegas soal pelarangan potensi kerumunan, arak-arakan, dan konvoi dalam Pilkada Serentak 2020.
“Nanti tegas-tegas saja Pak, nanti diatur tidak ada arak-arakan, tidak ada konvoi karena arak-arakan itu, nanti bisa jadi yang di ruangan hanya 50 orang, tapi yang di luar ternyata ada arak-arakan untuk mengantar paslon mendaftar,” ujar Tito, Senin (20/7/2020).