Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Pangkas Lagi Daftar Negatif Investasi, Ini Sektornya

NDRC bersama Kemendag negara itu telah mengurangi daftar negatif investasi asing secara nasional dari 40 item menjadi 33 item.
Properti di Guangzhou, China, terlihat dari bawah Jembatan Liede di atas Sungai Mutiara./Bloomberg/Qilai Shen
Properti di Guangzhou, China, terlihat dari bawah Jembatan Liede di atas Sungai Mutiara./Bloomberg/Qilai Shen

Bisnis.com, JAKARTA — Regulator ekonomi China memangkas daftar negatif penanaman modal asing guna memberi kesempatan lebih banyak kepada investor asing dalam upaya memacu pertumbuhan ekonomi yang terdampak pandemi.

Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China (National Development and Reform Commission/NDRC) dan Kementerian Perdagangan setempat merilis daftar negatif investasi asing yang baru dan berlaku efektif per 23 Juli 2020.

Pada Senin (29/6/2020), seperti dikutip dari Antara, NDRC menyatakan bahwa di tengah hambatan investasi lintas batas dan ekonomi regional akibat wabah Covid-19, kebijakan China masih belum berubah, membuka lebih luas dunia luar dan pemerintah terus meningkatkan akses pasar bagi investasi asing.

NDRC bersama Kemendag telah mengurangi daftar negatif investasi asing secara nasional dari 40 item menjadi 33 item.

Demikian halnya dengan di kawasan perdagangan bebas di negara tersebut juga berkurang dari 37 menjadi 30 item.

NDRC menyatakan bahwa kebijakan baru itu menunjukkan sikap China dalam mendorong globalisasi ekonomi dan investasi lintas batas dengan meningkatkan iklim usaha bagi perusahaan asing guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.

"Pemangkasan daftar negatif bagi akses investasi asing ini menjadi penting dalam upaya meningkatkan dan mempermudah akses pasar. Dan hal ini sangat kondusif untuk menstabilkan dan meningkatkan investasi asing di tengah penyebaran wabah secara global," kata Cui Fan dari Fakultas Ekonomi dan Perdagangan Internasional di University of International Business and Economics Beijing.

NDRC berharap supaya pemangkasan ini bisa meningkatkan keterbukaan sektor jasa, manufaktur, dan pertanian.

Daftar baru yang mencabut pembatasan investasi asing itu di antaranya adalah produksi kendaraan komersial dan kepemilikan saham maksimum oleh investor asing dalam pengembangan tanaman gandum dan produksi benih hingga 66 persen.

Pembatasan kepemilikan asing pada perusahaan sekuritas, perusahaan berjangka, dan perusahaan asuransi jiwa juga telah dihapus.

Demikian halnya dengan pembatasan pada sektor konstruksi dan penyediaan air bersih serta jaringan drainase di kota-kota dengan populasi lebih dari 500.000 jiwa juga telah dihapus dari daftar tersebut.

Daftar negatif di zona perdagangan bebas yang berlaku tahun ini pula menghapuskan pembatasan investasi asing dalam perdagangan obat-obatan tradisional China siap pakai dan investor asing diizinkan menyelenggarakan lembaga pendidikan kejuruan dengan status kepemilikan penuh.

"Sudah 4 tahun berturut-turut pemerintah China memangkas daftar negatif untuk membuka lebih luas akses investor asing yang telah memberikan dampak signifikan dalam peningkatan investasi lintas batas dan penguatan rantai pasokan dan industri," kata Li Dawei, peneliti pada Lembaga Penelitian Ekonomi Internasional China.

Berdasarkan catatan Bisnis, terakhir kali Pemerintah China mengeluarkan sejumlah item dari daftar negatif investasinya seiring dengan upaya untuk memperbaiki lingkungan bisnis di tengah ekonomi yang melambat pada November 2019.

Dafta negatif inveatasi tersebut menetapkan industri-industri yang kegiatan-kegiatannya, baik oleh investor dalam negeri maupun asing, dibatasi ataupun dilarang.

Sementara itu, industri-industri yang tidak masuk dalam daftar itu terbuka untuk investasi dan tidak memerlukan persetujuan pemerintah.

Daftar tersebut, yang pertama kali diluncurkan pada 2018, berbeda dari daftar negatif untuk investasi asing yang dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan China. Sebagian besar dari 20 item yang dihapuskan dari daftar itu pada Jumat (22/11/2019) merupakan hasil reklasifikasi dan penggabungan beberapa item.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Zufrizal
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper