Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Update Corona: Kasus di Indonesia Meningkat Jadi 69, Ini Daftarnya

Jumlah kasus infeksi virus Corona di Indonesia meningkat menjadi 69. Hal itu diketahui dari penjelasan terkini Juru Bicara Penanganan Kasus Virus Corona di Indonesia Achmad Yurianto, Jumat (13/3/2020) sore.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona atau COVID-19 Achmad Yurianto memberi keterangan update kasus corona di Indonesia, Istana Presiden, Rabu (11/3/2020). JIBI - Bisnis / M Khadafinn
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona atau COVID-19 Achmad Yurianto memberi keterangan update kasus corona di Indonesia, Istana Presiden, Rabu (11/3/2020). JIBI - Bisnis / M Khadafinn

Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah kasus infeksi virus Corona di Indonesia mengalami peningkatan drastis.

Juru Bicara Penanganan Kasus Virus Corona di Indonesia Achmad Yurianto menyebutkan berdasar tracing dalam 2 hari lalu diketahui jumlah orang yang terinfeksi. Total hingga hari ini terdapat 69 kasus, yang berarti terjadi kenaikan 35 kasus dibandingkan dengan data terakhir Rabu (11/3/2020).

"Pertama kita identifikasi sebagai kasus 35. Perempuan 57 tahun masuk ke rumah sakit dalam keadaan menggunakan ventilator. Namun, belum dilakukan pemeriksaan Covid. Kemudian terjadi perburukan cepat. Hari itu juga pasien meninggal dan hasil dari spesimen positif," ujar Yuri, Jumat (13/3/2020) sore.

Yuri menambahkan kasus ini sudah diserahkan ke Dinas Kesehatan di wilayah pasien untuk dilakukan tracing.

"Pasien 36, perempuan 37 tahun, masuk rumah sakit sudah dalam keadaan menggunakan ventilator. Mengalami perburukan dengan cepat kemudian meninggal. Setelah pemeriksaan spesimen ternyata positif. Dinkes sudah kita beritahu dan sudah tracing. Kita tunggu hasil kontak tracing dari kasus 35 dan 36," ujar Yuri.

Kedua kasus ini, tambahnya, dirawat di RSPI. Adapun kasus lainnya adalah sebagai berikut:

  • Pasien 37, laki-laki, 43 tahun, kondisi sakit ringan sedang
  • Pasien 38, perempuan, 80 tahun, kondisi sakit sedang berat. Stabil tidak menggunakan ventilator
  • Pasien 39, laki-laki, 54 tahun, kondisi sakit ringan sedang
  • Pasien 40, perempuan, 46 tahun, sakit ringan sedang
  • Pasien 41, laki-laki, 40 tahun, sakit ringan sedang
  • Pasien 42, laki-laki, 66 tahun, sakit ringan sedang
  • Pasien 43, laki-laki, 34 tahun, sakit ringan sedang
  • Pasien 44, laki-laki, 57 tahun, sakit ringan sedang
  • Pasien 45, perempuan, 29 tahun, sakit ringan sedang
  • Pasien 46, laki-laki, 30 tahun, sakit rigan sedang
  • Pasien 47, laki-laki, 61 tahun, sakit ringan sedang
  • Pasien 48, laki-laki, 35 tahun, sakit ringan sedang
  • Pasien 49, laki-laki, 3 tahun, kondisi ringan sedang
  • Pasien 50, laki-laki 59 tahun. Mengalami perburukan cepat dan kemudian meninggal. Positif Corona, kontak tracing sedang dilakukan Dinkes setempat
  • Pasien 51, laki-laki, 60 tahun, sakit sedang
  • Pasien 52, perempuan, 59 tahun, sakit ringan sedang
  • Pasien 53, perempuan 24 tahun, sakit ringan sedang
  • Pasien 54, laki-laki 2 tahun, sakit sedang
  • Pasien 55, perempuan 26 tahun, sakit ringan sedang
  • Pasien 56, laki-laki, 58 tahun, sakit ringan sedang
  • Pasien 57, perempuan, 27 tahun. sakit ringan sedang.
  • Pasien 58, laki-laki, 51 tahun, sakit ringan sedang
  • Pasien 59, laki-laki, 63 tahun. sakit ringan sedang
  • Pasien 60, perempuan, 25 tahun, sakit ringan sedang
  • Pasien 61, perempuan, 58 tahun, sakit sedang
  • Pasien 62, laki-laki, 51 tahun, sakit ringan sedang
  • Pasien 63, laki-laki, 34 tahun, sakit rigan sedang
  • Pasien 64, perempuan, 49 tahun, sakit ringan sedang
  • Pasien 65, laki-laki, 48 tahun, sakit ringan sedang
  • Pasien 66, laki-laki, 73 tahun, sakit ringan sedang
  • Pasien 67, perempuan, 25 tahun, sakit ringan sedang
  • Pasien 68, perempuan, 38 tahun, sakit ringan sedang
  • Pasien 69, perempuan, 80 tahun, sakit sedang

"Berdasarkan data dari hasil tracing dari dua hari lalu sampai tadi siang saya laporkan 35 pasien. Ini menggambarkan kita harus tracing," ujar Yuri.

Yuri menambahkan pemerintah akan memperluas lokasi pemeriksaan laboratorium. "Pemerintah mulai Senin besok, pemeriksaan lab bukan hanya Balitbangkes Kementerian Kesehatan, tapi bisa di BTKLP (Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit) di Universitas Airlangga, Eijkman, dan beberapa tempat sedang job training," ujar Yuri.

Ia menambahkan test kit sudah diterima sebanyak 10.000 lebih. "Di dalam antisipasi ini maka kontak tracing menjadi hal paling penting agar dengan cepat kita identifikasi, menemukan dan isolasi kasus positif agar tidak menjadi sumber di lingkungan masyarakat," ujar Yuri.

Ia menambahkan para pasien yang disebutkannya merupakan bagian dari tracing. "Umur 3 tahun, umur 2 tahun bagian dari tracing. Orang tua sakit, anaknya kena," ujar Yuri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khadafi
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper