1. Prabowo Tawarkan Senjata Buatan PT Pindad kepada Laos
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Pertahanan Republik Laos Jenderal Chansamone Chanyalath di kantor Kemhan RI, Jakarta, Rabu (11/12/2019).
Dalam kunjungan tersebut Menhan Laos melakukan penandatanganan kerja sama dengan Indonesia di bidang pertahanan. Namun tak disebutkan fokus kerja sama yang disepakati tersebut.
Baca berita lengkapnya di sini.
2. Pengurus Partai Golkar : Airlangga Pilih Bambang Soesatyo Jadi Wakilnya
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto akhirnya memutuskan Bambang Soesatyo (Bamsoet) sebagai wakil ketua umum untuk membantunya 5 tahun ke depan.
Keputusan itu diambil setelah Musyawarah Nasional (Munas) X Golkar di Hotel Ritz Carlton Jakarta beberapa waktu lalu, memutuskan pembentukan jabatan baru yakni wakil ketua umum.
Baca berita lengkapnya di sini.
3. Guatemala Buka Kembali Kedubes di Jakarta, Ini Respons Menlu
Indonesia menyambut baik langkah Guatemala yang kembali membuka kedutaan besar di Jakarta setelah 26 tahun lalu ditutup.
Selama ini, hubungan politik kedua negara telah berjalan dengan sangat baik meskipun tanpa kedutaan di masing-masing ibu kota negara. Dipilihnya Jakarta sebagai tempat berdirinya Kedubes Guatemala di kawasan Asia Tenggara juga merupakan pengakuan Jakarta sebagai ibu kota Asean.
Baca berita lengkapnya di sini.
4. KPK-LIPI Usul Bantuan Dana Parpol Rp8.461 per Suara
Komisi Pemberantasan Korupsi dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia mengusulkan bantuan dana partai politik menjadi Rp8.461 per suara di tingkat pusat.
Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan mengatakan bahwa nilai tersebut merupakan hasil perhitungan yang telah dilakukan bersama LIPI sebesar Rp16.000. Dari nilai tersebut, sebesar 50 persen harus ditanggung pemerintah.
Baca berita lengkapnya di sini.
5. Ujian Nasional Akan Diganti Sistem Penilaian Penalaran
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Totok Suprayitno mengatakan Ujian Nasional (UN) akan diganti dengan sistem penilaian yang mengedepankan penalaran.
"UN yang sekarang mungkin dominan ke arah konten, misalnya ujian sejarah itu ingat tahun, nama pahlawan dan sebagainya, kalau matematika bagaimana mengingat rumus dan penerapannya. Nanti akan diganti dengan sistem penilaian yang mengedepankan penalaran," ujar Totok dalam diskusi di Jakarta, Selasa (10/12/2019).
Baca berita lengkapnya di sini.