Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan penyedia produk pengganti daging, Impossible Foods, tengah menciptakan daging babi berbahan dasar sayuran. Terobosan ini dilakukan seiring dengan upaya perusahaan untuk memasuki pasar China.
"Kami sudah memiliki prototipe daging babi berbahan dasar sayuran yang sangat baik,” ungkap CEO Impossible Foods Pat Brown dalam wawancara Bloomberg TV di China International Import Expo, Shanghai.
Mengingat kontribusi pasar China sebesar 28 persen dari total konsumsi daging di dunia, negara berekonomi terbesar kedua di dunia ini disebut menjadi negara yang paling penting bagi misi perusahaan.
“Perusahaan saat ini sedang dalam diskusi dengan mitra-mitra lokal potensial dan pejabat pemerintah China,” lanjut Brown, dikutip dari Bloomberg.
Lebih dari 60 persen dari konsumsi daging harian konsumen China adalah daging babi, tetapi epidemi demam babi Afrika telah memaksa pemusnahan babi secara luas. Imbasnya, harga daging babi melonjak hampir 70 persen pada September.
“Sebagai perusahaan kecil, kami tidak akan mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh epidemi demam babi Afrika," jelas Brown.
“Tapi ini adalah peluang karena orang-orang akan menyadari betapa rentannya produksi makanan hewani. Ini masalah keamanan pangan yang nyata dan kami ingin membantu China menyelesaikannya,” tambahnya.
Menurut Brown, pejabat pemerintah China benar-benar berkomitmen untuk mengurangi dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan dan memiliki kesadaran yang tinggi mengenai isu keamanan pangan.
Sementara itu, analis Jefferies Simon Powell berpendapat penetrasi yang sukses ke dalam pasar China akan menjadi game changer untuk pasar produk pengganti daging.
“Meski masih menyumbang kurang dari 1 persen dari konsumsi daging global, pasar produk pengganti daging memiliki potensi untuk mencapai 9 persen pada tahun 2040,” jelas Powell.
Burger dengan daging berbahan dasar sayuran produksi Impossible Foods sendiri sudah disajikan di Burger King dan restoran-restoran lain di AS dan akan menjelajahi Eropa.