Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia membutuhkan sumber daya manusia yang pintar dan juga terampil. Kedua elemen ini menjadi syarat agar Indonesia menjadi negara maju.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menuturkan tugas dunia pendidikan untuk menghasilkan tenaga terampil dan inovatif. Untuk itu, universitas dan politeknik harus berpacu menghasilkan sumber daya manusia yang unggul. Universitas berfokus menghasilkan orang pintar, sementara politeknik menghasilkan lulusan yang terampil.
"Mana yang lebih penting? Dua-duanya penting," kata Jusuf Kalla melalui keterangan tertulis, Senin (7/10/2019).
Jusuf Kalla yang masa mudanya merupakan kontraktor melalui Bukaka itu menyebut tanpa orang pintar dari universitas, maka Indonesia sulit mencapai status negara maju.
Di sisi lain, tanpa masyarakat yang memiliki keterampilan akan sulit dibangun jalan, membuat pengairan sawah, bendungan, pemukiman yang baik serta pabrik-pabrik untuk industri.
"Siapa yang mau bikin jalan, siapa yang mau bikin pengairan, siapa yang bikin rumah yang baik, siapa yang mau bikin pabrik-pabrik industri. Itu [pekerjaan] orang terampil bukan orang pintar," katanya.
Baca Juga
"Karena itulah memang politeknik itu ujungnya ialah bikin orang terampil,” kata Jusuf Kalla.
Lebih lanjut, politisi senior Partai Golkar itu menyebut pendidikan dengan tujuan keterampilan berkembang pesat di Asia dan Eropa. Sementara, pendidikan yang berfokus untuk melahirkan penemuan berkembang di Amerika Serikat.
"Amerika itu utamanya mendidik orang pintar, berinisiatif. Eropa dan Asia pada umumnya itu menghasilkan orang terampil. Ciptaan ada di Amerika, tapi di bikinnya di Jepang,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Bone Andi Fahsar Padjalangi menyampaikan kehadiran kampus rintisan Politeknik Teknologi Negeri Bone dapat menjadi jenjang pendidikan lanjutan bagi masyrakat sekitar.
Dengan pembelajaran di Polteknik maka mahasiswa akan mendapatkan spesialisasi dalam bidang terapan yang sesuai kebutuhan industri.