Bisnis.com, JAKARTA — Elektabilitas Partai Gerindra di pemilih terpelajar atau yang berpendidikan diploma, sarjana, magister dan doktor, menyalip PDIP. Alhasil, Gerindra menjadi partai yang terbanyak didukung pemilih golongan ini
Hasil itu terlihat di survei yang dilakukan LSI Denny JA pada 18-25 Januari 2019. Elektabilitas Gerindra naik dari 13,6% pada Desember 2018 menjadi 23,9% di Januari 2019.
Dukungan pemilih terpelajar bagi PDIP turun sejak Desember 2018. Partai itu tadinya didukung 22,3% responden, namun pada Januari 2019 turun menjadi 15,9%.
Kenaikan dukungan pemilih terpelajar juga dirasakan Golkar. Pada Desember 2018, Golkar didukung 3,9% pemilih. Kemudian, dukungan naik menjadi 5,1% di Januari 2019.
Kenaikan dukungan bagi Gerindra juga terjadi di kalangan pemilih perempuan. Tingkat keterpilihan partai yang dipimpin Prabowo Subianto itu naik dari 11,7% di Desember 2018 menjadi 12,3% pada Januari 2019.
Sementara, dukungan dari pemilih perempuan turun bagi PDIP. Pada Desember 2018, ada 26,8% pemilih perempuan yang mendukung PDIP. Kemudian, ada 22% pemilih emak-emak memilih partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu pada Januari 2019.
Survei LSI Denny JA melibatkan 1.200 responden yang tersebar di 34 provinsi. Metode survei adalah multistage random sampling. Wawancara dilakukan secara tatap muka menggunakan kuesioner. Margin of error survei ini adalah 2.8%.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) Jateng Budi Soeseno, mengungkapkan besaran investasi yang biasanya diperlukan untuk membangun sebuah pusat perbelanjaan dengan konsep plaza akan tergantung pada beberapa hal, salah satunya adalah pangsa pasar yang mau ditarget.
Saat ini, dia menuturkan, pelaku usaha ritel seperti pusat perbelanjaan menghadapi beberapa tantangan seperti penjualan secara daring (online) dan pilihan masyarakat yang lebih memilih menahan belanja untuk berwisata ke luar negeri.