Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Venezuela Nicolas Maduro menolak desakan dan ultimatum sejumlah negara besar Eropa untuk segera mengadakan pemilu darurat.
Maduro menyebut desakan pemilu itu disampaikan karena pemimpin oposisi Juan Guaido telah mengajak militer untuk berbalik melawan pemerintah.
Spanyol, Inggris, Prancis, Belanda dan Jerman meminta Maduro mengakui Guaido sebagai presiden sementara, atau mengadakan pemilu dalam waktu delapan hari.
"Mereka harus menarik ultimatum ini. Tidak ada yang bisa memberi kita ultimatum," kata Maduro sebagaimana dikutip CNN.com, Senin (28/1/2019).
Maduro menyebut tindakan negara-negara Eropa tersebut sebagai sebuah kesalahan dan sebuah penghinaan.
"Venezuela tidak terikat dengan Eropa. Ini benar-benar penghinaan," ujarnya.
Dalam wawancara dengan CNN Turk, Maduro menuduh Amerika Serikat melakukan upaya kudeta terhadapnya melalui Guaido. Maduro menegaskan tindakan Guaido sendiri telah melanggar konstitusi.
"Semua yang terjadi terkait dengan Amerika. Mereka menyerang kami dan mereka pikir Venezuela adalah kebun belakang mereka," kata Maduro.