Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dilantik untuk 2 Periode, Nicholas Maduro Sempat Diminta Mundur oleh Menteri Pertahanan

Kritik terhadap Presiden Maduro terus bergulir menjelang pelantikan periode keduanya. Meneri di bawah pemerintahan Maduro bahkan dilaporkan mengancam pengunduran diri jika Maduro melanjutkan kepemimpinan.
Nicolas Maduro/Istimewa
Nicolas Maduro/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pertahanan Venezuela dikabarkan meminta Presiden Nicholas Maduro untuk mengundurkan diri bulan lalu, seorang seumber intelijen Amerika Serikat mengatakan pada Washington Post. Sumber tersebut juga menyebutkan Menhan Venezuela akan mengajukan pengunduran dirinya jika Maduro enggan beranjak dari jabatan.

Maduro dan Menteri Pertahanan Vladimir Padrino Lopez nyatanya masih berada di posisi mereka. Maduro bahkan akan kembali dilantik sebagai presiden untuk masa jabatan kedua pada Kamis (10/1/2019) waktu Venezuela.

Kendati demikian, ketidakpuasan kelompok militer terus tumbuh di Venezuela menyusul kondisi ekonomi yang memburuk. Berdasarkan laporan kelompok HAM, otoritas keamanan Venezuela dikabarkan telah menyiksa puluhan anggota militer atas tuduhan usaha kudeta. Selain itu, penahanan dan pembelotan dilaporkan juga meningkat.

Seorang sumber pemerintahan Amerika Serikat mengatakan kepada Reuters bahwa informasi mengenai ancaman pengunduran diri Padrino kredibel.

"Tak seorang pun [di pemerintahan AS] yang kaget jika Padrino memilih mengundurkan diri," kata sumber tersebut sebagaimana diberitakan Reuters, Kamis (10/1/2019).

Tekanan jelang pelantikan masa jabatan kedua Presiden Maduro terus berdatangan. Minggu lalu, sekelompok negara Amerika Latin yang tergabung dalam Group of Lima, termasuk Argentina, Brasil, dan Kolombia di dalamnya, menyatakan periode kedua Maduro tidak sah. Mereka menilai Pemilihan Umum 2018 yang dimenangi Maduro tidak adil. Negara-negara tersebut menyatakan mereka tak akan mengakui kepresidenan Maduro.

Pemilu 2018 tersebut juga diblokir oleh oposisi pemerintah yang menilai ajang tersebut hanya sandiwara penuh kecurangan untuk memenangkan Maduro. Berbagai negara di dunia juga menyatakan hasil pemilihan tersebut tidak sah.

Maduro bersikukuh menyatakan pemilihan tersebut adil. Ia menuding pihak oposisi sengaja tidak berpartisipasi dalam pemilihan karena takut kalah. Ia juga menyebut aksi penolakan pihak asing adalah usaha untuk menjatuhkannya.

Pada Rabu (9/1/2019), sehari sebelum pelantikannya, Maduro menyatakan akan mengambil tindakan diplomatik terhadap negara-negara Amerika Latin yang tak mengakui pemerintahannya. Namun, ia tak menjelaskan tindakan apa yang dimaksud.

"Venezuela telah memperingatkan pemerintah anggota Cartel of Lima [sebutan Maduro untuk Group of Lima], jika mereka tak memperbaiki sikap mereka, kami akan mengambil langkah tegas diplomasi," kata Maduro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper