Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Arab Saudi Tuntut 5 Pembunuh Khashoggi dengan Hukuman Mati

5 dari 11 tersangka pembunuhan Jamal Khashoggi menerima tuntutan hukuman mati dari pengadilan kota Riyadh, langkah tersebut menuai komentar dari Dewan HAM PBB yang mempertanyakan keadilan dan independensi proses persidangan
Sejumlah aktivis HAM memegang foto jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi dalam unjuk rasa di luar Kedutaan Besar Arab Saudi di Istanbul, Turki, Selasa (9/10)./Reuters-Osman Orsal
Sejumlah aktivis HAM memegang foto jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi dalam unjuk rasa di luar Kedutaan Besar Arab Saudi di Istanbul, Turki, Selasa (9/10)./Reuters-Osman Orsal

Bisnis.com, JAKARTA - 11 tersangka pembunuhan jurnalis Washington Post Jamal Khashoggi telah mengikuti proses persidangan perdana di kota Riyadh, Arab Saudi.

Kabar tersebut diberitakan oleh media pemerintah Arab Saudi, Saudi Press Agency (SPA) pada Kamis (3/1/2019). SPA juga menyebutkan bahwa 5 dari 11 tersangka yang disidang dituntut dengan hukuman mati.

Seorang jaksa penuntut umum menyatakan bahwa para tersangka menghadiri persidangan dengan didampingi pengacara mereka. Melalui pernyataan yang sama, ia menyebutkan bahwa jaksa penuntut umum telah mengajukan permintaan ke Turki untuk menyediakan bukti-bukti yang telah dikumpulkan selama investigasi.

Khashoggi yang dikenal sebagai kritikus Putra Mahkota Mohammad bin Salman (MbS) menghilang pada 2 Oktober 2018 setelah memasuki kantor konsulat Saudi di kota Istanbul, Turki. Spekulasi yang diperkuat investigasi otoritas Turki menunjukkan bahwa Khashoggi dibunuh di dalam konsulat.

Pemerintah Saudi yang sempat menyebut Khashoggi hilang setelah keluar dari gedung kemudian merevisi pernyataan dan mengaku bahwa Khashoggi tewas di bawah sebuah operasi tim tak bertanggung jawab. Usai pernyataan tersebut, otoritas Saudi pun menangkap sejumlah orang, termasuk anggota intelijen yang terlibat dalam kematian Khashoggi.

Pemerintah Ankara sebenarnya telah menuntut supaya para tersangka diadili di Turki karena di sanalah lokasi pembunuhan, namun pihak Arab Saudi menolak permintaan tersebut.

Berdasarkan pemberitaan Al Jazeera, Turki telah berkali-kali menuding Saudi tidak kooperatif dalam penyelidikan kasus kematian Khashoggi. Menteri Luar Negeri Turki menyatakan pihak Saudi tidak pernah memberi informasi soal 11 orang yang ditahan sebagai tersangka pembunuhan.

Keputusan untuk memberikan hukuman mati terhadap tersangka tidak akan disambut baik oleh Ankara. Hal tersebut justru memperlihatkan Arab Saudi berusaha mencegah para tersangka untuk bicara. Al Jazeera menyebut jika eksekusi berlanjut, Turki dan negara lain tidak akan mendengar testimoni dari para pelaku mengingat masih ada sejumlah misteri yang menyelimuti kematian Khashoggi. Seperti keberadaan jasadnya yang masih menjadi tanda tanya atau motivasi pembunuhan tersebut.

Tuntutan Investigasi Internasional

Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa angkat bicara perihal tuntutan mati yang disematkan terhadap 5 tersangka pembunuhan Jamal Khashoggi. Mereka tidak melihat ada keadilan dari persidangan yang berlangsung di Arab Saudi dan mengungkapkan hal tersebut "tidaklah cukup."

"Kami mempertanyakan tuntutan hukuman mati terhadap pelaku pembunuhan Jamal Khashoggi dan menegaskan kembali perlunya penyelidikan independen internasional untuk kasus ini," kata juru bicara Dewan HAM PBB, Ravina Shamdasani pada Jumat (4/1/2019) sebagaimana dilansir Reuters.

Pernyataan Dewan HAM PBB senada dengan tuntuntan sejumlah kelompok penggerak HAM yang menyerukan penyelidikan independen pembunuhan Khashoggi.

"Investigasi yang dipimpin PBB dan independen diperlukan mengingat kemungkinan terlibatnya pihak berwenang Saudi dalam pembunuhan Khashoggi dan kurangnya independensi sistem peradilan pidana di sana," kata Direktur Timur Tengah Amnesty International Samah Hadid pada Kamis (3/1/2019).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper