Bisnis.com, RAMALLAH - Aksi biadab dilakukan pemukim Yahudi yang melempari seorang perempuan Palestina dengan batu hingga meninggal dunia.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Sabtu (13/10) mengatakan pembunuhan seorang perempuan Palestina oleh pemukim Yahudi di Kota Nablus, bagian utara Tepi Barat Sungai Jordan, adalah kejahatan yang mengerikan.
Kantor berita negara Palestina, WAFA, melaporkan Abbas berbicara dengan ayah perempuan itu, A'aesha Ar-Rabi (45) --yang meninggal akibat luka-luka di kepalanya karena dilempari batu oleh pemukim Yahudi.
Menurut laporan tersebut, Abbas mengatakan kepada keluarga itu bahwa "kejahatan ini dilakukan oleh pemukim yang dilindungi oleh negara pendudukan dan itu tak boleh berlalu tanpa hukuman".
Abbas menekankan bahwa rakyat Palestina akan mempertahankan tanah mereka apapun pengorbanannya, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Minggu (14/10/2018) pagi.
Abbas menambahkan, "Kejahatan semacam itu takkan pernah membuat lemah rakyat kita untuk melanjutkan usaha bagi kebebasan dan kemerdekaan."
Pada Sabtu pagi, ribuan orang Palestina --yang marah-- memakamkan jenazah A'aesha Ar-Rabi di desa Bedia di bagian utara Tepi Barat.
Jenazah perempuan Palestina tersebut dibungkus dengan bendera Palestina dan dipanggul oleh orang yang berduka sebelum dimakamkan.
A'aesha Ar-Rabi terkena batu di kepalanya saat ia melakukan perjalanan bersama suaminya di dekat pos pemeriksaan militer Israel di Za'atara, dekat Nablus.
Suaminya, yang mengemudikan mobil dan mengatakan harus menepi setelah serangan itu, menderita luka ringan.
A'aesha Ar-Rabi dibawa ke rumah sakit tapi ia meninggal saat tiba di sana, kata petugas medis.
Jenazahnya disemayamkan di kota kelahirannya, Bedia, di dekat Salfit di tengah kesedihan, setelah otopsi dilakukan untuk memastikan penyebab kematiannya setelah serangan oleh pemukim Yahudi.
A'aesha Ar-Rabi adalah ibu delapan anak, salah satu di antara mereka sedang bersiap untuk menikah dalam waktu dua pekan.
Militer Israel mengatakan di dalam satu pernyataan pada Sabtu bahwa "militer sedang menyelidiki peristiwa tersebut".
Rakyat Palestina telah berulangkali memperingatkan mengenai serangan pemukim Yahudi terhadp lahan, rumah, harta dan rakyat mereka. Peristiwa semacam itu telah meningkat tajam selama musim panen zaitun.
Sementara itu, seorang pejabat Palestina pada Sabtu menyeru masyarakat internasional agar menjadikan Israel bertanggung-jawab atas kejahatannya terhadap umat manusia di wilayah Palestina.
Hanan Ashrawi, anggota Komite Pelaksana Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), mengutuk serangkaian kejahatan perang yang dilakukan Israel dan pemukim ekstremis Yahudi.
Mereka menjadikan rakyat Palestina yang tak berdaya sebagai objek pelanggaran atas semua hukum kemanusiaan dan internasional.
Ashrawi mengatakan di dalam satu pernyataan pers bahwa "peningkatan penghukuman mati di lapangan dan pembunuhan sengaja serta aksi terorisme yang berlanjut dan dilakukan oleh pemukim ekstremis Yahudi mencerminkan ketidak-pedulian nyata pemerintah Israel terhadap ekstremisme terhadap dunia dan badan internasional serta lembaganya".