Bisnis.com, JAKARTA -- Nilai barang yang disita dari sejumlah properti mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak mencapai 900 juta-1,1 miliar ringgit atau sekitar Rp3,5 triliun.
Kepolisian Malaysia menyampaikan barang-barang tersebut disita dari berbagai lokasi yang terkait dengan Najib. Penyitaan dilakukan sebagai bagian dari penyelidikan skandal korupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB).
Reuters melansir Rabu (27/6/2018), Kepala Polisi Malaysia Bagian Kejahatan Niaga Amar Singh mengungkapkan 12.000 perhiasan turut disita dari enam lokasi yang digeledah.
Perhiasan emas dan permata yang disita saja bernilai total 440 juta ringgit. Jika dijual di pasaran, nilainya bisa melonjak menjadi 660 juta-880 juta ringgit.
Selain perhiasan, sebanyak 567 tas mewah juga disita kepolisian. Nilai tas bermerek Hermes-nya saja diklaim menyentuh 51,3 juta ringgit.
Penggeledahan dilakukan pada Jumat (18/5), atau sekitar sepekan setelah Najib dan Barisan Nasional (BN) kalah dalam Pemilu.
Polisi menyita 284 boks berisi tas mewah dan lusinan tas berisi uang tunai, perhiasan, serta jam tangan dan barang berharga lainnya.
Penggeledahan digelar di enam lokasi, termasuk kantor PM dan kediaman resmi PM di Putrajaya serta empat kediaman pribadi yang terkait dengan Najib.
Pekan lalu, Najib menyatakan sebagian besar barang-barang itu adalah hadiah pernikahan yang diberikan kepada istri dan anaknya serta tidak terkait dengan 1MDB.
"Itu adalah hadiah, oleh putri saya sebagian diberi label yang berisi siapa pemberinya dan kapan diberikan," tuturnya.
Daniyar Nazarbayez, menantunya yang juga keponakan Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev, disebut memberikan banyak hadiah tas kepada Rosmah, istri Najib.