Kabar24.com, TANGERANG - Direktorat Jenderal Pemasyarakatan menjalin kerja sama dengan Universitas Budi Luhur Jakarta terkait bidang hukum dan HAM. Perjanjian kerja sama itu berlaku dalam kurun lima tahun.
Rektor Universitas Budi Luhur Prof Didik Sulistyanto di Jakarta Kamis (4/5/2017) mengatakan, dengan adanya kerjasama ini maka kedepannya bisa terbangun sinergi.
Kerjasama pun sebagai payung hukum bagi kegiatan kedua belah pihak. Setiap Fakultas bisa mengembangkan dari kerjasama yang ada. Misalnya seperti pemberian pelatihan keterampilan wirausaha kepada para warga binaan di lapas. Hal ini bisa dilakukan oleh fakultas Ekonomi dan Bisnis.
"Ada revitalisasi pola pemasyarakatan karena banyaknya kegiatan melalui lapas-lapas. Hal ini yang dioptimalkan. Bukan berarti hanya FISIP saja, tapi fakultas lain juga bisa," katanya.
Ditjen PAS berharap agar ada peningkatan kondisi sistem Teknologi Informasi melalui kerjasama dengan Universitas Budi Luhur sebagai kampus dengan ikon Teknologi Informasi yang mumpuni.
"Jadi, Pak Menteri minta dibantu dalam bidang teknologi informasi seperti registrasi warga binaan di seluruh lapas Indonesia serta tata kelola Ditjen PAS. Hal ini yang akan dikembangkan ke depannya dalam kerjasama," paparnya.
Baca Juga
Hal lainnya yang akan dilakukan dalam waktu dekat adalah kerjasama di bidang pendidikan dengan Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (Poltekip).
Para mahasiswa yang bersekolah di Poltekip dengan jenjang diploma ini bisa melanjutkan kuliah di Universitas Budi Luhur.
"Bagi lulusan Poltekip yang ingin melanjutkan kuliah maka bisa ke Universitas Budi Luhur dengan jurusan yang disesuiakan seperti FISIP Kriminologi atau fakultas-fakultas lainnya," ujarnya.
Staf Ahli Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti, Sunten Z. Manurung menambahkan, kerjasama kedua belah pihak ini merupakan penghargaan terhadap Universitas Budi Luhur.
Dengan begitu, beberapa kegiatan terkait penelitian dan pengabdian kepada masyarakat bisa segera direalisasikan.
"Kita bisa mengeksplor apa saja yang harus dilakukan untuk meningkatkan kerjasama ini. Manfaatnya jadi terbuka bagi siapa pun, bidang apa pun. Bisa kriminologi, teknologi informasi, komunikasi, ekonomi, hubungan internasional, dan lainnya," tegasnya.