Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah memastikan akan memanfaatkan bangunan wisma atlet Kemayoran sebagai hunian bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) termasuk untuk relokasi permukiman kumuh yang ada di sekitar ibu kota pasca pelaksanaan Asian Games 2018.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan dengan kondisi itu penduduk Jakarta yang memenuhi persyaratan dapat menempati hunian layak. Pasalnya pembangunan wisma atlet dilakukan dengan kualitas yang terbaik, bahkan lebih baik dibandingkan Olympic Village Barra da Tijuca, Rio de Janeiro, Brasil ataupun wisma atlet saat perhelataan Olimpiade London.
“Nantinya sarana ini (wisma atlet) akan diwariskan. Perkampungan ini hanya digunakan sebulan untuk Olimpiade ditambah Paralympic. Setelah itu untuk masyarakat, apakah rusunawa atau milik, ini akan kami atur kemudian,” katanya Minggu (26/3).
Kawasan Blok C-2 dan blok D-10 kawasan Kemayoran ini merupakan aset milik negara atas nama menteri sekretariat negara. Di blok C-2 akan dibangun tiga menara dengan jumlah total 1.932 unit dan untuk blok D-10 akan dibangun 7 tower dengan jumlah total 5.494 unit.
Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Syarif Burhanudin mengatakan bahwa nantinya wisma atlet itu akan berfungsi sebagai rusunawa bukannya rusunami. Syarif memastikan, harga sewa wisma atlet ini terjangkau bagi MBR dengan kemungkinan dibawah Rp1 juta per bulan.
“Ini kan memang bukan untuk komersial yang penting pemeliharaan gedung bisa tertutup dengan sewa itu,” ujar Syarif
Syarif menuturkan penyelesaian wisma atlet ini akan secara bertahap. Tahap pertama menara 18 lantai akan selesai Juni 2017, selanjutnya menara 24 lantai akan rampung Juli, serta terakhir menara 32 lantai selesai pada Agustus. Masing-masing unit dirancang seluas 36 meter persegi yang terdiri dari 2 kamar tidur, ruang tamu, dapur, kamar mandi, dan tempat cuci. Dalam satu unit diproyeksikan dihuni 3 orang, sehingga total keseluruhan wisma atlet ini berkapasitas 22.278 orang.
Lebih jauh dalam tinjauannya Wapres juga menyatakan Wisma Atlet Kemayoran telah memenuhi persyaratan baik dari segi kualitas, dan segi kecepatan, sehingga pada saatnya nanti dapat digunakan oleh para atlet yang mengikuti pesta olahraga terbesar di Asia pada 2018.
"Akhir tahun ini sudah bisa selesai seluruhnya. Sebelum itu, akan diuji coba terlebih dahulu, yakni Oktober 2017," tambah wapres.
Wisma berupa rumah susun (rusun) melalui Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR ini dirancang sebanyak 10 menara. Pembangunan sudah dimulai sejak 17 Maret 2016 lalu dengan kontraktor pelaksana KSO PT Brantas Abipraya (persero)-Indulexco, PT Waskita Karya (persero) Tbk, PT Adhi Karya (persero) Tbk-PT Jaya Konstruksi Tbk-Penta, dan PT Wijaya Karya (persero) Tbk-Cakra.
Wisma Atlet Kemayoran ini menempati area seluas 10 hektar yang mencakup 7.426 unit dengan total nilai kontrak pembangunan Rp3,4 triliun.
Data kementerian PUPR mencatat sampai dengan Minggu (26/3/2017), perkembangan konstruksi Wisma Atlet Kemayoran mencapai rata-rata 66,96% untuk Blok C2 dan 71,73% untuk Blok D10.