Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kantongi 12,7 Juta Ha Lahan, JOKOWI: Akan Dibagi, ke Rakyat Atau Muhammadiyah

Pemerintah siap membagi-bagikan 12,7 juta hektare lahan kepada rakyat, yang tidak boleh diperjualbelikan agar rakyat produktiv.
Demonstrasi petani menuntut reformasi agraria dengan membagikan lahan kepada petani miskin./Wikipedia
Demonstrasi petani menuntut reformasi agraria dengan membagikan lahan kepada petani miskin./Wikipedia

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah siap membagi-bagikan 12,7 juta hektare lahan kepada rakyat, yang tidak boleh diperjualbelikan agar rakyat produktif.

"Sekarang ini di kantong saya sudah ada 12,7 juta hektar lahan. Ini yang nanti, dengan skema-skema khusus, akan dibagikan entah untuk rakyat, koperasi, atau Muhammadiyah. Dengan catatan, lahan itu harus produktif dan tidak bisa dijual lagi," kata Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam Tanwir Muhammadiyah di Ambon, Jumat (24/2/2017).

Turut mendampingi Presiden, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Gubernur Maluku Said Assagaff dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. Juga hadir Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua DPR Setya Novanto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Agraria dan Tata Ruang  Sofyan Djalil, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian.

------------------------------------------

BACA

Berdasarkan siaran pers, Kepala Negara menggarisbawahi bahwa kebijakan tersebut bukan berarti mengambil hak orang yang berpunya untuk kemudian diberikan kepada rakyat kecil. Akan tetapi, pemerintah akan mengambil kembali lahan-lahan yang tidak produktif untuk kemudian dibagikan kepada rakyat kecil yang mampu mengelolanya dengan pemberian status legal.

"Hampir di semua negara kaya itu memulai perjalanannya menjadi negara maju melalui reforma agraria. Rakyat yang tadinya tidak punya apa-apa diberikan status legal atas lahan yang mereka duduki untuk menjadi seorang pemilik," ucap Presiden.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper