Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inggris Akan Perketat Aturan Penceramah yang Sebar Kebencian

Inggris berusaha untuk memperketat peraturan mengenai ceramah yang menyampaikan kebencian atau bersifat ekstrim.
Theresa May./REUTERS
Theresa May./REUTERS

Kabar24.com,JAKARTA — Theresa May, Perdana Menteri Inggris akan memperketat peraturan mengenai ceramah yang menebarkan pesan kebencian atau bersifat ekstrim.

Penceramah yang mengangkat topik kebencian akan dilarang memasuki mesjid dan universitas di Inggris. guna memastikan radikalisasi oleh Anjem Choudary terhadap penduduk muda Inggris tidak terulang kembali.

Hal ini akan dilakukan dalam implementasi rencana Perdana Menteri Inggris, Theresa May, guna memastikan radikalisasi oleh Anjem Choudary terhadap penduduk muda Inggris tidak terulang kembali.

Para menteri mencari tahu apakah mereka bisa memerintahkan larangan sepenuhnya untuk menghentikan para ekstrimis mengadakan perkumpulan di muka publik guna menekan radikalisasi.

Pemerintah juga mempertimbangkan hal lain yang bisa dilakukan terkait media sosial untuk menghapus pesan dan video ekstrimis yang dipublikasikan secara online.

May ingin menerapkan perubahan yang lebih jauh dalam hukum dibandingkan dengan yang pernah dilakukan oleh David Cameron .

Situs telegraph.co.uk menyebutkan tindakan May yang menjadikan penaggulangan ekstrimis sebagai prioritas utamanya sangat dimengerti.

Batasan dalam undang-undang anti teror yang berlaku saat ini menjadi sorotan dalam minggu  ini setelah Anjem Choudary, pendakwah kebencian,  baru bisa dijatuhi hukuman 20 sejak dia pertama kali melakukan tindakan mengkhawatirkan.

Choudary ditemukan memiliki hububngan dengan 15 rencana teror  sejak 2000 lalu dan lebih dari 500 Jihadis ISIS dari Inggris. Dia juga mengemukakan dan menyebarkan pandangan ekstrimnya melalui media sosial.

David Anderson, the Government's Independent Reviewer of Terrorism Legislation, called for ministers to consider tightening the law to avoid repeats. 

David Anderson, Pengulas Hukum Legislasi Independen di bawah Pemerintah menyerukan agar para menteri mempertimbangkan untuk memperketat hukuman agar hal serupa tidak terulang.

“Hal ini merupakan pelanggaran signifikan dan semakin sering digunakan tetapi saya kira kita harus mengakui bahwa hingga saat ini hukum hampir tidak bisa menyentuh Anjem Choudary,” katanya seperti dikutip dari telegraph.co.uk, Kamis (18/8/2016).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : telegraph.co.uk
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper