Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dugaan Korupsi Sumber Waras, KPK Masih Kumpulkan Keterangan

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyanggah jika mereka lamban menangani kasus dugaan korupsi pembelian lahan milik Yayasan Kesehatan Sumber Waras (YKSW) oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mendatangi gedung BPK untuk dimintai keterangan dalam kasus jual-beli tanah RS Sumber Waras, Senin (23/11/2015)./Antara
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mendatangi gedung BPK untuk dimintai keterangan dalam kasus jual-beli tanah RS Sumber Waras, Senin (23/11/2015)./Antara

Kabar24.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyanggah jika mereka lamban menangani kasus dugaan korupsi pembelian lahan milik Yayasan Kesehatan Sumber Waras (YKSW) oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Pelaksana harian Kepala Biro Humas KPK, Yuyuk Andriati menyatakan, KPK tetap akan menindaklanjuti dugaan korupsi yang diperkirakan merugikan negara senilai Rp191 miliar tersebut.

"Kami masih melakukan pengkajian," ujar dia kepada Bisnis.com, Minggu (28/2/2016).

Menurut dia, tahap oleh lembaga antirasuah saat ini yakni mengumpulkan bahan dan keterangan yang berkaitan dengan dugaan korupsi tersebut. "Masih dalam tahap itu, yakni mengumpulkan bahan dan keterangan," ujar Yuyuk.

Seperti yang banyak diberitakan, dugaan korupsi pembelian lahan milik Yayasan Kesehatan Sumber Waras bermula saat Badan Pemeriksa Keuangan menemukan adanya sejunlah kejanggalan dalam pengadaan lahan senilai Rp800 miliar tersebut.

Dalam laporan itu, BPK menilai ada ketidaksesuaian prosedur pembelian sebagian RS Sumber Waras menyalahi aturan. Soalnya, menurut BPK, harga lahan yang dibeli jauh lebih mahal dari harga semestinya. BPK menduga anggaran daerah hilang Rp 191 miliar akibat harga kemahalan itu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper