Kabar24.com, JAKARTA -- Penyediaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang berkualitas masih merupakan tantangan utama di Indonesia.
Langkah-langkah awal telah diambil untuk mengembangkan sistem penjamin kualitas. Pada tahap ini, sangat penting untuk memastikan pelaksanaan yang efektif dari Peraturan Presiden dan Peraturan Menteri yang menyediakan kerangka kerja, terutama di tingkat kabupaten dan masyarakat.
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Education Sector Analytical and Capacity Development Partnership (ACDP) Indonesia, bahwa banyak lembaga PAUD non formal yang tidak mampu memenuhi seluruh standar yang ditetapkan dalam Permendikbud no.137 tahun 2014 tentang Standar Nasional PAUD.
"Guna menyediakan pengajaran yang bermutu, maka lebih penting bagi guru-guru PAUD untuk memiliki keterampilan personal dan komitmen serta kasih sayang terhadap anak-anak, ketimbang kualifikasi formal," papar Lead Adviser on Regional Programs and Basic Education, ACDP Indonesia Basilius Bengoteku dalam diskusi pendidikan di perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jakarta, Kamis (19/11/2015).
menurut Basilius, dampak yang signifikan cenderung terjadi pada kualitas pembelajaran dan pengembangan anak usia dini saat terdapat peningkatan kualifikasi dan standar praktik antara staf pengajar.
"Terdapat kepastian bahwa standar kriteria tersebut terpenuhi dan terpelihara serta terdapat kepastian perizinan yang efektif bagi penyedia jasa layanan pendidikan baru dan dalam pendirian pusat PAUD," katanya.
Untuk meningkatkan standar kualitas pengajar PAUD, perlu adanya petunjuk teknis yang praktis dan mudah dipahami untuk semua pihak yang terlibat dalam penjaminan kualitas di seluruh tingkat pemerintahan terutama di tingkat kabupaten dan satuan-satuan pendidikan.
"Panduan tersebut harus dapat menerjemahkan ketentian berbagai kebijakan dan peraturan mengenai sistem jaminan mutu PAUD serta pelaku yang terlibat dalam sistem ini," tuturnya.
Selain itu, komunikasi dengan orangtua siswa yang menjadi pendidik dirumah tentang PAUD berkualitas agar muncul kesadaran orangtua untuk turut aktif mengembangkan sistem pendidikan anak usia dini.
"Keterlibatan anggota masyarakat dalam pengelolaan pusat PAUD juga dibutuhkan untuk memastikan keberlanjutan PAUD," pungkasnya.