Kabar24.com, JAKARTA -- Menjelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, terjadi insiden penurunan bendera merah putih yang dilakukan oleh tentara Papua Nugini di kampung Jakyu Distrik Sota Kabupaten Merauke Provinsi Papua.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo telah menempatkan pasukan di lokasi, dan melaporkan hal ini kepada Kementerian Pertahanan untuk dimintakan nota diplomatis kepada negara yang berbatasan langsung dengan RI tersebut.
"Memang tidak mungkin kita setiap kampung ada pasukan, dan kami sudah mengajukan kepada Departemen Pertahanan untuk nota diplomatis. Yang bisa kami lakukan hanya itu," katanya seusai gladi bersih upacara hari Proklamasi Kemerdekaan RI di Istana Merdeka, Sabtu (15/8/20515).
Gatot menjelaskan, kronologi penurunan merah putih di Merauke bermula 14 personel tentara Papua Nugini melarang warga memasang bendera merah putih. Warga tidak melawan karena mereka bersenjata dan bendera Indonesia pun diturunkan.
Setelah tentara itu pergi, warga sekitar mengibarkan kembali, serta melaporkan kepada pos terdekat. Lokasi insiden berjarak kurang lebih 1,2 kilometer dari perbatasan wilayah NKRI sehingga masih wilayah Indonesia.
"Begitu pergi masyarakat [menaikkan] sendiri, bukan disuruh kami. Kami kan jauh tempatnya, masyartakat sendiri yang begitu diturunkan [bendera] dinaikkan kembali," ujarnya.
Gatot berpendapat ada kemungkinan tentara Papua Nugini tidak hapal dengan wilayah perbatasan kedua negara. Dia pun tidak perlu menyampaikan hal ini kepada Presiden Jokowi.
"Itu bukan urusan saya itu, tapi saya minta pasukan saya untuk segera ke kampung tersebut untuk mengamankan," jelasnya.