Kabar24.com, SEMARANG— Abu jenazah terpidana mati Tran Thi Bich Hanh, 37, warga Vietnam, dikubur menjadi satu dengan makam seorang pendeta perempuan.
Menurut petugas Krematorium Kedungmundu, Kota Semarang, Karyono, setelah dikremasi abu jenazah perempuan warga Vietnam itu dimasukkan ke sebuah guci dan dikubur di atas makam pendeta perempuan Yokhebet Gina Irawati.
“Pendeta ini [Yokhebet Gina Irawati] dulu yang membaptis Tran Thi Bich Hanh ketika ketika memeluk agama Kristen,” katanya kepada Solopos.com di Krematorium Kedungmundu, Semarang, Senin (19/1/2015).
Makam Yokhebet Gina Irawati berada di tempat pemakaman umum Tabita, Kedungmundu yang berdekatan dengan lokasi krematorium. Berdasarkan data yang ada di batu nisan, Yokhebet Gina Irawati dilahirkan pada 25 Juni 1957 dan meninggal pada 26 Januari 2014.
Pendeta Yokhebet adalah pendiri Persekutuan Doa Filadelphia, Semarang, yang melakukan bimbingan rohani di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Wanita Semarang, di mana Tran Thi Bich Hanh menjalani hukuman.
Mengenai alasan abu jenazah Tran Thi Bich Hanh dikuburkan menjadi satu di atas kuburan pendeta itu, menurut Karyono berdasarkan permintaan yang bersangkutan.
“Melalui rohaniawan Pak Amran Setiawan [suami Yokhebet], Tran Thi Bich Hanh minta supaya setelah dikremasi dikuburkan bersama di makam pendeta itu [Yokhebet],” ungkapnya.
Pemakaman abu jenazah perempuan terpidana mati kasus narkoba tersebut dilakukan pada Minggu (18/1/2015), setelah dikremasi atau dibakar di Krematorium Kedungmundu, Kota Semarang dengan disaksikan petugas kejaksaan dan kepolisian.
Tran Thi Bich Hanh dieksekusi mati oleh regu tembak di Boyolali pada sekitar pukul 00.40, Minggu (18/1/2015).
“Pemakaman abu jenazah Tran Thi Bich Hanh berlangsung cepat,” imbuh Karyono.
Sebelumnya sempat beredar kabar abu jenazah Tran Thi Bich Hanh akan disimpan di LP Wanita, Semarang. (Kabar24.com/Solopos.com)
BACA JUGA: