Bisnis.com, JAKARTA—Para petinggi Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) meminta dunia internasional menyelidiki kematian mendiang pemimpin Palestina Yasser Arafat sehari setelah para ilmuwan Swiss menyatakan kemungkinan besar tokoh legendaris itu dibunuh dengan racun polonium.
Sebuah laporan dari para ilmuwan Swiss menunjukkan bahwa di dalam jasad Arafat terdapat zat radioaktif isotop yang sangat tinggi. Zat racun jenis polonium -210 atau 18 kali lebih tinggi dari kondisi normal.
"Hasil penelitian membuktikan bahwa Arafat diracun dengan menggunakan polonium dan zat ini dimiliki oleh sejumlah negara, bukan orang. Artinya kejahatan ini dilakukan oleh negara,” ujar Wasel Abu Yusef, anggota Komisi Eksekutif PLO.
“Sebuah komisi baru dibentuk untuk menyelidiki pembunuhan atas Perdana Menteri Lebanon Rafiq Hariri dan tentunya harus ada komisi internasional untuk menyelidiki pembunuhan atas President Arafat," ujarnya kepada AFP sebagaimana dikutip Aljazeera.com, Jumat (8/11/2013).
Komisi sentral kelompok Fatah, yang dipimpin oleh Presiden Palestina Mahmud Abbas akan melakukan pertemuan membahas temuan tersebut.
Tokoh PLO lainnya, Qais Abd al-Karim mengatakan hanya Israel yang punya alat dan niat untuk melakukan kejahatan itu. Israel harus bertanggung jawab atas tindak kejahatan tersebut dan harus dibawa ke mahkamah kejahatan internasional, ujarnya.
Pada 2002-2004 pasukan Israel mengepung tempat tinggal Arafat yang menjadi musuh utama negara Yahudi tersebut. (ra)