Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan menilai tindak kekerasan sejumlah oknum tak dikenal terhadap aparat merupakan terorisme dan meminta aparat meningkatkan kewaspadaan.
Hal itu dikemukakan oleh Menteri Koordinator Bidang Polhukam Djoko Suyanto menyusul sejumlah aksi kekerasan terhadap aparat keamanan, khususnya kepolisian, dalam beberapa waktu terakhir. Tadi malam, Jumat (16/8/2013), penembakan terhadap aparat kepolisian kembali terjadi.
Peristiwa tersebut menyebabkan tewasnya dua orang anggota Polsek Pondok Aren, Jakarta, yaitu Bripda Maulana dan Aipda Kus Hendratma.
"Sekarang modusnya berbeda. Dulu modusnya jelas asing yang berbau barat, yang berbau musuh Palestina. Tapi sekarang bergeser. Oleh karena itu saya sudah berkoordinasi dengan pak Timur [Kapolri Timur Pradopo], perlu tingkatkan kewaspadaan," ujar Djoko, Sabtu (117/8/2013).
Djoko menegaskan pelaku tindak kejahatan teror seperti ini tidak boleh dibiarkan. "Satu-satunya itu [yang harus dilakukan], kejar sampai ketemu."
Djoko menilai ada beberapa motif yang dapat menjadi pemicu pergeseran sasaran aksi kekerasan tersebut. Terutama karena membalaskan dendam teman-teman teroris tersebut yang pernah ditangkap atau ditembak oleh aparat kepolisian.