Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

NUKLIR IRAN Kapasitas Ditingkatkan untuk Produksi Material

BISNIS.COM, VIENNA--Diplomat Barat mengharapkan laporan Badan Nuklir PBB pekan ini  dapat menunjukkan posisi Iran yang sudah jauh meningkatkan kapasitas nuklirnya untuk memproduksi material, sehingga  dikhawatirkan bisa mengembangkan bom atom.

BISNIS.COM, VIENNA--Diplomat Barat mengharapkan laporan Badan Nuklir PBB pekan ini  dapat menunjukkan posisi Iran yang sudah jauh meningkatkan kapasitas nuklirnya untuk memproduksi material, sehingga  dikhawatirkan bisa mengembangkan bom atom.

Namun, mereka mengatakan peningkatan kapasitas material itu juga cenderung menunjukkan bahwa pertumbuhan cadangan nuklir yang paling sensitif di Iran telah ditahan.  Di antaranya sudah digunakan sebagai bahan bakar reaktor. Ini dinilai berpotensi memberikan banyak waktu bagi diplomasi antara Iran dengan negara-negara besar.

Kontrol Teheran dalam pengayaan gas uranium medium diawasi ketat oleh Barat, khususnya Israel, yang telah mengancam serangan udara apabila diplomasi dan sanksi tidak menghentikan gerakan atom Iran itu.

Iran dikritik sedang sedang berupaya mencapai kemampuan untuk membuat senjata atom. Namun, Iran menyangkalnya dan mengatakan bahwa kebutuhan tenaga nuklir adalah untuk pembangkit energi dan tujuan medis.

Laporan triwulan berikutnya pada program nuklir Iran oleh Badan Energi Atom Internasional PBB (IAEA), diharapkan pada Rabu (22/5) , akan menunjukkan pemasangan lanjutan sentrifugal yang digunakan untuk pengayaan uranium.

Iran sudah selama bertahun-tahun berusaha mengembangkan sentrifugal yang lebih efisien daripada era klasik 1970 mesin IR-1 yang digunakan saat ini, tetapi pengenalan model baru itu terkendala teknis dan kesulitan dalam memperoleh bagian-bagian kunci di luar negeri.

"Kami berharap bahwa mereka sudah melanjutkan pemasangan sentrifugal yang lebih maju di Natanz," kata seorang diplomat, Selasa (21/5). (Reuters)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Winda Rahmawati
Editor : Ismail Fahmi
Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper