Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RUU ORMAS Ditolak Hizbut Tahrir Sumut

BISNIS.COM, MEDAN--Rencana pengesahan Rancangan Undang-undang Organisasi Kemasyarakatan (RUU Ormas) mendapat penolakan dari organisasi Islam di Provinsi Sumatra Utara, karena RUU Ormas dianggap menjadi pintu sangat nyata bagi kembalinya rezim represif

BISNIS.COM, MEDAN--Rencana pengesahan Rancangan Undang-undang Organisasi Kemasyarakatan (RUU Ormas) mendapat penolakan dari organisasi Islam di Provinsi Sumatra Utara, karena RUU Ormas dianggap menjadi pintu sangat nyata bagi kembalinya rezim represif ala Orde Baru.

Penolakan itu disampaikan ratusan massa dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Sumatra Utara yang menggelar unjukrasa di Gedung Provinsi DPRD Sumatra Utara, Jalan Imam Bonjol Medan, Senin (8/4/2013).

Irwan Said, Ketua DPD HTI Sumatra Utara mengatakan, RUU Ormas yang sedang di godok di DPR RI dinilai berpotensi sangat besar membungkam suara-suara kritis masyarakat terhadap pemerintah dengan berbagai dalih.

Meski RUU Ormas dianggap penting untuk mengatur dan mengelola masyarakat, namun faktanya RUU Ormas ini justru mengusung semangat mengontrol dan merepresi ala Orde Baru melalui penghidupan kembali ketentuan asas tunggal (Pasal 2 RUU Ormas), larangan berpolitik bagi ormas (Pasal 7 RUU Ormas) dan kontrol ketat ormas oleh pemerintah (Pasal 58, Pasal 61 dan Pasal 62 RUU Ormas).

Menurut Irwan Said, RUU Ormas ini juga tampak sangat diskriminatif, karena adanya pembedaan pengaturan antara ormas biasa dengan ormas yang merupakan sayap partai (Pasal 4 RUU Ormas), sehingga terkesan parpol mau menangnya sendiri.

Untuk itulah, tegas Irwan Said, HTI Sumatra Utara menolak RUU Ormas, karena RUU Ormas ini menjadi pintu yang sangat nyata bagi kembalinya rezim represif ala Orde Baru.

Sesungguhnya yang diperlukan sekarang ini adalah, sebut Irwan Said, menata ulang kerangka berfikir secara benar tentang bagaimana membina masyarakat dan membawa negeri ini ke arah yang tepat serta mengenali apa atau siapa sesungguhnya yang menjadi ancaman terbesar bagi negeri ini.

"Dari fakta yang ada, ancaman yang terbesar itu tidak lain adalah ideologi sekularisme, kapitalisme dan imperialisme modern yang telah mencengkeram negeri ini dari berbagai aspek kehidupan, terutama dibidang politik dan ekonomi, sehingga masyarakat terkotori dan negeri ini bergerak kearah yang salah," ujarnya.

HTI Sumatra Utara, papar Irwan, menyerukan kepada ummat untuk dengan sungguh-sungguh berjuang bersama-sama bagi tegaknya kembali syariah dan khilafah.(k14/yop) Foto ilustrasi: hizbut-tahrir.or.id


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yoseph Pencawan
Editor : Others
Sumber : Heru Rahmad Kurnia
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper