Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

'Intelijen AS' Bantah Trump, Fasilitas Nuklir Iran Tidak Hancur Total!

Serangan Amerika Serikat (AS) ke Iran pada pekan lalu tampaknya belum cukup efektif untuk menghentikan program nuklir.
Rudal balistik Shahab-3 milik Iran yang digunakan untuk menggempur pertahanan udara Israel/Irna
Rudal balistik Shahab-3 milik Iran yang digunakan untuk menggempur pertahanan udara Israel/Irna

Bisnis.com, JAKARTA -- Serangan Amerika Serikat (AS) ke Iran pada pekan lalu tampaknya belum cukup efektif untuk menghentikan program nuklir di tiga fasilitas yang menjadi sasaran utama pasukan Donald Trump.

Reuters mengutip sumber anonim dalam laporannya, mengungkap bahwa penilaian awal intelijen AS mengungkap bahwa serangan yang melibatkan pesawat bomber canggih itu hanya akan menghambat program Teheran dalam hitungan bulan.

Adapun laporan awal disiapkan oleh Badan Intelijen Pertahanan, Badan Intelijen Utama Pentagon dan salah satu dari 18 badan intelijen AS. Kalau benar terjadi, hasil penilaian intelijen AS itu bertentangan dengan klaim Presiden Trump. 

Trump sempat menyatakan bahwa serangan AS berhasil menghancurkan tiga fasilitas nuklir Iran. Serangan itu terjadi, di tengah kekacauan perang rudal antara Iran dan Israel dalam waktu 2 pekan terakhir.

Menariknya, pemerintah Trump pada Selasa kemarin mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa serangan akhir terhadap fasilitas nuklir Iran telah "melemahkan" program nuklir Iran, tidak seperti pernyataan Trump sebelumnya bahwa fasilitas tersebut telah "dihancurkan."

Gedung Putih, saat dikonfirmasi, merujuk pada pernyataan juru bicara Karoline Leavitt kepada CNN, yang pertama kali melaporkan penilaian tersebut, membantah klaim tentang kegagalan serangan dengan menyebut kesimpulan yang "diduga" itu "salah besar."

"Semua orang tahu apa yang terjadi ketika
 Anda menjatuhkan empat belas bom seberat 30.000 pon dengan sempurna ke target mereka: kehancuran total," katanya.

Sementara itu, seorang pejabat AS yang membaca penilaian tersebut mencatat bahwa penilaian tersebut berisi sejumlah peringatan. Dia mengharapkan laporan yang lebih baik dapat muncul dalam beberapa hari dan minggu mendatang. 

Adapun analis mengatakan bahwa, jika penilaian didasarkan pada citra satelit, tingkat kerusakan pada fasilitas pengayaan uranium Fordow yang terkubur dalam tidak akan serta merta terungkap.

Sementara itu, satu sumber Reuters mengatakan penilaian itu tidak diterima secara universal dan telah menimbulkan perbedaan pendapat yang signifikan.

Adapun seorang pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan AS belum mengetahui tingkat kerusakannya. Meski begitu, penilaian awal menunjukkan serangan itu mungkin tidak sesukses yang diklaim pemerintahan Trump.

Sebelunya, Trump mengatakan serangan itu diperlukan untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir. Namun demikian, Iran membantah sedang mengembangkan senjata nuklir dan mengatakan program nuklirnya untuk tujuan damai.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Edi Suwiknyo
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper