Bisnis.com, JAKARTA – Militer Israel melaporkan Iran telah meluncurkan rudal wilayahnya hanya beberepa jam pasca Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengumumkan gencatan senjata selama 12 hari.
Dilansir Reuters, informasi itu dilaporkan oleh saksi mata yang mendengar secara langsung adanya ledakan di dekat Tel Aviv dan Bersheba yang berlokasi di Israel Selatan.
Dalam serangan itu, setidaknya telah menewaskan tiga warga Israel. Kematian ini menandakan kali pertama tewasnya warga Israel setelah Trump mengumumkan gencatan senjata sepihak.
Dalam catatan Bisnis, seorang pejabat senior Gedung Putih menyebut bahwa Israel menyetujui gencatan senjata selama Iran tidak melanjutkan serangan.
Dalam hal ini Trump disebut telah berhasil meraih kesepakatan itu dalam percakapan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Trump mengisyaratkan bahwa kedua belah pihak akan diberi waktu menyelesaikan operasi militer yang masih berlangsung sebelum gencatan senjata mulai diterapkan secara bertahap.
Baca Juga
“Dengan asumsi semuanya berjalan sebagaimana mestinya—dan itu akan terjadi—saya mengucapkan selamat kepada kedua negara, Israel dan Iran, atas ketangguhan, keberanian, dan kecerdasan untuk mengakhiri apa yang disebut sebagai ‘PERANG 12 HARI’,” tulis Trump di platform Truth Social miliknya.
Iran Bantah Gencatan Senjata
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan bahwa belum ada kesepakatan mengenai gencatan senjata dengan Israel atau penghentian operasi militer untuk saat ini.
Namun, Araghchi mengatakan Iran menghentikan serangan balasan jika Israel lebih dahulu menghentikan serangannya.
"Namun, asalkan rezim Israel menghentikan agresi ilegalnya terhadap rakyat Iran selambat-lambatnya pukul 4 pagi waktu Teheran, kami tidak berniat untuk melanjutkan respon kami setelah itu," tulisnya di X.
Dia menegaskan bahwa keputusan akhir mengenai penghentian operasi militer kami akan dibuat setelahnya.
Dalam postingan berbeda, Araghchi melanjutkan bahwa operasi militer untuk menghukum Israel terus berlanjut hingga menit terakhir pada pukul 4 pagi waktu setempat.
"Bersama dengan seluruh rakyat Iran, saya berterima kasih kepada Angkatan Bersenjata kami yang berani yang tetap siap untuk membela negara kami yang tercinta hingga titik darah penghabisan, dan yang merespons setiap serangan musuh hingga menit terakhir," tambah Araghchi.