Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Badan Energi Atom Internasional Beberkan Kondisi 3 Situs Nuklir Iran usai Diserang AS

International Atomic Energy Agency (IAEA) mengungkapkan kondisi 3 situs nuklir di Iran pasca-serangan dari Amerika Serikat (AS).
Penampakan situs nuklir Iran Natanz yang terdampak serangan dari Amerika Serikat (AS) / Maxar Technologies via Reuters
Penampakan situs nuklir Iran Natanz yang terdampak serangan dari Amerika Serikat (AS) / Maxar Technologies via Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Energi Atom Internasional alias International Atomic Energy Agency (IAEA) mengungkapkan kondisi 3 situs nuklir di Iran pasca-serangan dari Amerika Serikat (AS).

Presiden AS Donald Trump mengumumkan pada Minggu (22/6/2025) bahwa militer AS telah menyerang 3 situs nuklir di Iran.

Trump mengatakan bahwa serangan tersebut ditargetkan ke situs nuklir di Fordow, Natanz, dan Isfahan.

Direktur Jenderal IAEA Mariano Grossi menilai telah terjadi kerusakan tambahan yang cukup luas di lokasi Isfahan.

Lokasi yang sama juga diserang beberapa kali oleh Israel yang menargetkan fasilitas nuklir Iran dalam serangan tanggal 13 Juni.

IAEA melaporkan bahwa beberapa bangunan di kompleks Isfahan rusak, beberapa di antaranya mungkin berisi bahan nuklir atau uranium.

"Serangan terbaru pagi ini merusak bangunan lain di Isfahan. Selain itu, kami telah memastikan bahwa pintu masuk ke terowongan bawah tanah di lokasi tersebut terkena dampak," ucap Mariano Grossi.

Sementara itu Grossi juga mengonfirmasi bahwa situs nuklir di Fordow--yang dibangun di dalam gunung di Iran tengah--juga terkena dampak serangan dari AS.

Akan tetapi dampak serangan belum bisa segera diperkirakan karena lokasinya yang berada di bawah tanah dan sifat penetrasi bom yang digunakan.

"Jelas bahwa Fordow juga terkena dampak langsung, tetapi tingkat kerusakan di dalam ruang pengayaan uranium tidak dapat dipastikan," ujar Grossi.

Situs pengembangan nuklir lainnya, Natanz, sudah rusak parah dalam serangan yang diluncurkan Israel dan kini kembali menerima amunisi penembus tanah dari AS.

IAEA, lanjut Grossi, telah mendapat konfirmasi dari otoritas regulasi Iran bahwa tidak ada peningkatan tingkat radiasi di luar lokasi setelah serangan tersebut.

Grossi menekankan pentingnya bagi negara-negara yang terlibat untuk segera menempuh jalur diplomatik yang bertujuan untuk mengakhiri konflik.

IAEA juga membuka kemungkinan melanjutkan kegiatan verifi krusial di Iran, termasuk mengonfirmasi persediaan uranium Iran yang diperkaya sebanyak lebih dari 400 kg.

"Kita perlu mencoba untuk kembali ke meja perundingan sesegera mungkin. Kita harus mengizinkan inspektur IAEA untuk kembali. IAEA siap memainkan peran yang sangat penting dalam proses ini. Kita telah berbicara dengan Iran, kita telah berbicara dengan Amerika Serikat. Kita harus bekerja untuk perdamaian," tutur Grossi.

Sebelumnya diberitakan, Donald Trump mengatakan bahwa operasi militer ke Iran adalah "serangan yang sangat sukses".

"Muatan penuh bom dijatuhkan di situs utama, Fordow. Semua pesawat dalam perjalanan pulang dengan selamat. Selamat kepada Prajurit Amerika kita yang hebat. Tidak ada militer lain di dunia yang bisa melakukan ini," ucap Donald Trump, Minggu (22/6/2025).

Dengan aksi ini, Trump mengeklaim akan menghentikan perang yang terjadi dalam sepekan terakhir antara Iran dan Israel.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper