Bisnis.com, JAKARTA — Vatikan melaporkan bahwa Paus Fransiskus masih kritis dalam waktu 24 jam terakhir. Paus Fransiskus membutuhkan oksigen tambahan hingga transfusi darah karena trombositnya rendah.
Mengutip Reuters pada Minggu (23/2/2025), pada Sabtu pagi Paus Fransiskus yang berusia 88 tahun telah mengalami krisis pernapasan berkepanjangan mirip asma sejak beberapa hari terakhir.
“Kondisi Sri Paus tetap kritis. Belum berada di luar bahaya,” demikian bunyi pernyataan tersebut yang dikutip Minggu (23/2/2025).
Meski demikian, otoritas Vatikan, mengungkapkan bahwa Paus Fransiskus tetap dalam keadaan sadar dan menghabiskan hari hanya dengan duduk di kursi, meskipun kondisinya lebih buruk dibandingkan hari sebelumnya.
“Saat ini, prognosisnya masih belum pasti,” kata pihak Vatikan.
Sementara itu, dokter Andrea Vicini, yang juga seorang imam Yesuit sekaligus profesor di Boston College ikut memberikan pernyataan terkait kondisi Paus Fransiskus. Dia cukup yakin bahwa kondisi masih terkendali.
Baca Juga
“Sepertinya situasinya masih terkendali, tetapi tubuhnya menunjukkan kesulitan untuk pulih,” ujarnya.
Sebelumnya, dokter Sergio Alfieri menuturkan Paus Fransiskus tidak dalam kondisi bahaya kematian. Namun juga Paus Fransiskus belum sepenuhnya sembuh.
“Apakah beliau sudah bebas dari bahaya? Belum. Tapi jika pertanyaannya adalah ‘apakah beliau dalam bahaya kematian?’, maka jawabannya ‘tidak’,” kata Alfieri dalam konferensi pers, Jumat (21/2/2025).