Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Update Pembicaraan Trump dengan Rusia dan Ukraina, Sepakat Damai atau Lanjut Perang?

Presiden AS, Donald Trump, baru-baru ini mengatakan sedang dalam pembicaraan dengan Rusia dan Ukraina.
Presiden AS Donald Trump berpidato setelah pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan sebagai Presiden ke-47 AS di US Capitol, Washington, Amerika Serikat pada Senin (20/1/2025). / Pool via Reuters-Julia Demaree Nikhinson
Presiden AS Donald Trump berpidato setelah pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan sebagai Presiden ke-47 AS di US Capitol, Washington, Amerika Serikat pada Senin (20/1/2025). / Pool via Reuters-Julia Demaree Nikhinson

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden AS, Donald Trump, baru-baru ini mengatakan sedang dalam pembicaraan dengan Rusia dan Ukraina.

Dilansir dari Kyiv Independent, Trump mengatakan bahwa diskusi yang melibatkan Ukraina dan Rusia cukup mengalami kemajuan, meskipun ia hanya memberikan sedikit rincian.

"Kami telah menjadwalkan pertemuan dan pembicaraan dengan berbagai pihak, termasuk Ukraina dan Rusia. Dan saya pikir diskusi tersebut sebenarnya berjalan cukup baik," kata Trump kepada wartawan pada 2 Februari lalu.

Sebelumnya pada hari itu, utusan khusus Trump untuk Ukraina dan Rusia, Keith Kellogg, menyarankan bahwa kedua negara perlu membuat konsesi untuk merundingkan diakhirinya perang.

"Presiden Volodymyr Zelensky telah mengindikasikan bahwa ia akan melunakkan posisinya di darat," kata Kellogg, menurut Radio Free Europe/Radio Liberty .

"Dan [Presiden Rusia Vladimir] Putin juga harus melunakkan posisinya," ia menambahkan.

Di sisi lain,  Zelensky telah berulang kali menolak kesepakatan apa pun yang melibatkan penyerahan wilayah kepada Rusia, yang saat ini menempati sekitar 20% wilayah Ukraina.

Sebagian wilayah ini diambil selama invasi Rusia tahun 2014, sementara sisanya direbut setelah serangan besar-besarannya pada tahun 2022.

Namun, karena Ukraina menghadapi peningkatan kerugian di medan perang, tekanan semakin meningkat pada Zelensky untuk mempertimbangkan kompromi yang ditawarkan.

Kemudian yang tak kalah menarik, masa depan bantuan militer AS untuk Ukraina masih belum pasti. Ini juga akan menjadi pertimbangan serius buat Ukraina.

Kellogg mencatat bahwa pemerintahan sebelumnya memberikan bantuan sebesar $174 miliar, angka yang sering dikritik Trump.

Sementara itu, Rusia telah mengalami kerugian besar di medan perang dan terus menghadapi tekanan ekonomi akibat pengeluaran militer dan sanksi Barat.

Trump telah berjanji untuk mengakhiri perang dengan cepat tetapi belum mengungkapkan rencana spesifik apa pun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper