Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Donald Trump baru-baru ini mengungkapkan rencana terbarunya terkait warga Gaza. Ia mengusulkan rencana pemindahan warga Palestina dari Gaza ke negara-negara tetangga seperti Mesir dan Yordania.
Berbicara kepada wartawan di dalam pesawat kepresidenan Air Force One dalam perjalanan menuju Miami, Trump mengatakan bahwa ia telah membahas masalah ini lewat sambungan telepon dengan Raja Abdullah II dari Yordania. Ia juga berencana untuk berbicara dengan Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi pada Minggu (26/1).
Trump mengatakan, usulan pemindahan warga Palestina di Gaza bisa bersifat sementara atau jangka panjang.
"Saya juga ingin Mesir menerima warga. Saya akan berbicara dengan Jenderal Al-Sisi besok. Saya ingin Mesir menerima warga. Dan saya ingin Yordania menerima warga," ujar Trump dilansir dari Antara, Senin (27/1/2025).
Ide ini langsung disambut baik oleh Menteri Keuangan sayap kanan Israel Bezalel Smotrich.
“Gagasan untuk membantu mereka menemukan tempat lain untuk memulai kehidupan yang lebih baik adalah ide yang bagus. Setelah bertahun-tahun mengagung-agungkan terorisme, mereka akan mampu membangun kehidupan baru dan baik di tempat lain,” kata Smotrich dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Al Jazeera, Senin (27/1/2025).
Baca Juga
Menurutnya, pemikiran out-of-the-box yang dimiliki oleh Trump bisa menjadi solusi baru yang akan menghasilkan perdamaian dan keamanan.
“Saya akan, dengan pertolongan Tuhan, bekerja dengan perdana menteri dan kabinet untuk memastikan ada rencana operasional untuk melaksanakan hal ini sesegera mungkin,” kata Smotrich.
Bagi warga Palestina, setiap upaya untuk memindahkan mereka dari Gaza akan membangkitkan kenangan kelam tentang apa yang mereka sebut sebagai “Nakba” atau bencana – perpindahan massal warga Palestina pada saat berdirinya Israel pada tahun 1948.