Bisnis.com, JAKARTA - H+2 setelah Donald Trump dilantik sebagai Presiden AS, jumlah korban tewas di Gaza malah meningkat, bagaimana bisa?
Dunia kini menantikan tindakan nyata Trump dalam hal perdamaian. Sebab dalam kampanyenya, Donald Trump terus menerus meneriakkan perdamainan di antara pihak yang berperang.
Gencatan senjata memang sudah terjadi, namun petugas medis masih terus menemukan jasad di Gaza sehingga angka korban tewas dalam perang tersebut meningkat.
Dilansir dari AA.com, petugas medis Palestina menemukan jasad 53 orang dari bawah reruntuhan di Gaza, sehingga jumlah korban tewas keseluruhan akibat perang genosida Israel di daerah kantong itu sejak Oktober 2023 menjadi 47.161.
Pernyataan kementerian mengatakan bahwa 19 orang yang terluka juga dirawat di rumah sakit dalam 24 jam terakhir, sehingga jumlah yang terluka menjadi 111.166 dalam serangan Israel.
“Banyak orang masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan karena tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka,” tambahnya.
Baca Juga
Perjanjian gencatan senjata mulai berlaku di Gaza pada 19 Januari 2025 dan menghentikan perang genosida Israel di daerah tersebut.
Serangan Israel telah menyebabkan lebih dari 11.000 orang hilang, dengan kehancuran yang meluas dan krisis kemanusiaan yang telah merenggut nyawa banyak orang tua dan anak-anak dalam salah satu bencana kemanusiaan global terburuk yang pernah ada.
Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan pada November tahun lalu untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut.