Bisnis.com, JAKARTA - Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun, mendesak komunitas internasional untuk meningkatkan dukungannya kepada Palestina dalam perjuangannya melawan agresi Israel.
Al-Shun mengatakan, Perang Gaza telah berlangsung selama sekitar 15 bulan dan situasinya terus memburuk. Dia juga menyebut hingga saat ini belum ada ada tanda-tanda agresi tersebut akan berakhir.
Dubes Al-Shun pun mengutuk keras agresi Israel yang telah menghancurkan 80% wilayah Gaza dan menewaskan ribuan korban jiwa. Dia juga mempertanyakan komunitas internasional yang cenderung diam dan tidak membela hak-hak Palestina di organisasi-organisasi dunia.
"Mengapa komunitas internasional diam? Mengapa negara-negara berkekuatan besar tidak mampu meminta Israel untuk menghentikan perang ini?," kata Al-Shun dalam acara Deklarasi Dukungan dan Solidaritas untuk Palestina di kantor Kedutaan Besar Palestina, Jakarta pada Rabu (8/1/2025).
Dia melanjutkan, perjuangan Palestina untuk meraih kemerdekaannya kembali telah dimulai sejak sejak deklarasi revolusi yang diprakarsai Yasser Arafat 60 tahun lalu dan hingga kini diteruskan oleh Mahmoud Abbas.
Dubes Al-Shun mengatakan perjuangan tersebut tidak hanya dilakukan melalui jalur militer. Dia mengatakan, perjuangan Palestina juga dilakukan melalui jalur diplomasi, yang dinilai telah memberikan dampak signifikan dalam menghadapi tekanan Israel.
Baca Juga
Seiring dengan hal tersebut, Al-Shun pun meminta adanya langkah internasional yang serius dan efektif untuk menekan Israel agar mengakhiri agresinya.
Selain itu, dia juga meminta adanya peningkatan kesadaran global untuk mengakhiri penderitaan rakyat Palestina di seluruh wilayah Palestina.
Al-Shun mengatakan, hal itu dapat dicapai dengan mewujudkan hak-hak yang tidak dapat dinegosiasikan dari rakyat Palestina, yakni kembali ke tanah airnya, menentukan nasib sendiri, dan mendirikan negara Palestina yang merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya, sesuai dengan hukum internasional dan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa.
"Perdamaian yang adil dan menyeluruh adalah satu-satunya solusi untuk mengakhiri tragedi ini. Tanpa ini, situasi dapat menjadi lebih buruk dan mengarah pada lebih banyak kekerasan, konflik, dan persaingan di antara kekuatan internasional dan regional," kata Al-Shun.