Bisnis.com, JAKARTA - Serangan Israel di Gaza menewaskan sedikitnya 53 warga Palestina, termasuk seorang jurnalis dan petugas penyelamat.
Mengutip Reuters, Senin (16/12/2024) petugas medis dan sesama jurnalis, menuturkan bahwa serangan udara menghantam pusat darurat sipil di area pasar Nuseirat, Gaza tengah, menewaskan Ahmed Al-Louh, seorang jurnalis video untuk Al Jazeera TV, dan lima orang lainnya.
Al Jazeera mengungkapkan bahwa Al-Louh sedang bekerja saat dia tewas dan mengecam tindakan Israel. Militer Israel mengklaim serangan itu ditujukan kepada yang disebutnya sebagai militan Hamas dan Jihad Islam yang beroperasi dari kantor Pertahanan Sipil Nuseirat.
Militer juga menyebut Al-Louh sebagai anggota kelompok militan Jihad Islam, tetapi tidak memberikan bukti.
Al Jazeera belum memberikan komentar atas tuduhan tersebut, namun sebelumnya telah mengecam klaim Israel yang menyebut beberapa jurnalis jaringan tersebut sebagai anggota kelompok militan.
Di lain sisi, Militer Israel mengatakan bahwa pasukan udara dan darat mereka di wilayah utara Gaza menewaskan puluhan militan dan menangkap beberapa lainnya.
Baca Juga
Media Hamas melaporkan bahwa kepala layanan darurat sipil di Nuseirat, Nedal Abu Hjayyer, juga tewas.
Serangan udara lainnya menghantam kelompok pria yang terkait dengan Hamas yang bertugas melindungi truk bantuan di barat Kota Gaza. Beberapa orang dilaporkan terluka, meskipun jumlah pastinya belum diketahui.
Reuters tidak dapat memastikan apakah ada orang yang tewas adalah pejuang. Hamas tidak mengungkapkan jumlah korbannya, dan Kementerian Kesehatan Palestina tidak membedakan jumlah korban tewas antara pejuang dan non-pejuang.
Israel mengatakan militan Gaza secara teratur menyusup di antara warga sipil, menggunakan mereka sebagai tameng manusia. Hamas kemudian membantah.