Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Amerika Serikat (AS) memberikan peringatan kepada warganya untuk berhati-hati setelah melihat adanya indikasi bahwa Iran sedang bersiap untuk “segera” melancarkan serangan rudal balistik terhadap Israel, setelah negara Yahudi itu melancarkan serangan darat ke Lebanon Selatan.
Seorang pejabat Gedung Putih meyebutkan bahwa setiap serangan langsung terhadap Israel oleh Iran akan membawa konsekuensi yang parah bagi Iran.
“Kami secara aktif mendukung persiapan pertahanan untuk membela Israel dari serangan ini,” kata pejabat itu, dikutip dari CNBC, Selasa (1/10/2024).
Kedutaan Besar AS di Yerusalem juga telah mengarahkan semua pegawai pemerintah AS dan keluarga mereka di Israel untuk berlindung di rumah sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Kedutaan dalam pemberitahuan yang sama mengatakan pihaknya mengingatkan warga AS akan perlunya kehati-hatian dan peningkatan kesadaran keamanan pribadi karena insiden keamanan, termasuk tembakan mortir dan roket serta intrusi sistem pesawat tak berawak UAS, sering terjadi tanpa peringatan.
“Lingkungan keamanan masih kompleks dan dapat berubah dengan cepat tergantung pada situasi politik dan kejadian terkini,” tulis pemberitahuan tersebut.
Baca Juga
Dugaan serangan yang direncanakan oleh Iran terjadi ketika pasukan darat Israel menyerbu Lebanon selatan sebagai bagian dari serangan terhadap Hizbullah, kelompok militan yang didukung oleh Iran.
"Jumlah tentara Israel yang telah memasuki Lebanon hanya berjumlah ratusan saja,” kata seorang pejabat Israel.
Sementara itu, seorang juru bicara Hizbullah mengatakan bahwa militer Israel belum memasuki wilayah Lebanon tetapi Hizbullah akan siap melawan mereka dalam bentrokan langsung jika mereka melakukannya.
Hizbullah mengatakan pada hari Selasa (1/10) bahwa mereka telah menembakkan "Fadi 4" ke posisi militer di pinggiran Tel Aviv, ibu kota komersial Israel.
Rudal tersebut merupakan generasi keempat dari serangkaian rudal yang memiliki muatan semakin besar dan jangkauan lebih jauh yang mulai digunakan Hizbullah dalam beberapa pekan terakhir.
Kelompok itu juga mengatakan pihaknya menembakkan rudal ke markas besar badan intelijen Israel Mossad dan unit intelijen militer di pinggiran Tel Aviv.
Layanan ambulans Israel mengatakan dua orang terluka akibat pecahan peluru dari rentetan rudal.
Terlepas dari keberhasilan terbesarnya melawan Hizbullah dalam beberapa dekade, Israel telah mengindikasikan bahwa mereka siap melakukan invasi penuh ke Lebanon dengan tujuan memungkinkan ribuan warganya yang melarikan diri dari serangan roket Hizbullah dapat kembali dengan selamat ke komunitas mereka di dekat perbatasan utara.
Lebih dari 1.700 orang telah terbunuh di Lebanon sejak permusuhan dimulai pada 8 Oktober lalu. Serangan Israel telah membuat satu juta warga Lebanon mengungsi dari rumah mereka.
Tindakan yang akan segera dilakukan memicu ketakutan dan kemarahan di Lebanon.
“Bukan hanya Hizbullah, seluruh Lebanon akan berperang kali ini. Seluruh Lebanon bertekad untuk melawan Israel atas pembantaian yang dilakukannya di Gaza dan Lebanon,” kata Abu Alaa, seorang warga kota pelabuhan Sidon di selatan.