Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perundingan Gencatan Senjata Gaza Buntu, Biden Hubungi Netanyahu

Presiden AS Joe Biden mendesak PM Israel Benjamin Netanyahu mengenai pentingnya mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan pembebasan sandera.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam sebuah acara di Upper Marlboro, Maryland, Amerika Serikat, Kamis (15/8/2024). Bloomberg/Aaron Schwartz
Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam sebuah acara di Upper Marlboro, Maryland, Amerika Serikat, Kamis (15/8/2024). Bloomberg/Aaron Schwartz

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden AS Joe Biden mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam sebuah percakapan melalui telepon mengenai pentingnya mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan pembebasan sandera. 

Mengutip Reuters pada Kamis (22/8/2024), pembicaraan antara Biden dan Netanyahu tersebut juga dihadiri oleh Wakil Presiden Kamala Harris. Pembicaraan ini terjadi setelah para pejabat kesehatan Palestina melaporkan setidaknya 50 warga Palestina tewas akibat serangan udara Israel selama periode 24 jam.

Pernyataan resmi dari Gedung Putih menjelaskan, Biden menekankan kepada Netanyahu pentingnya mengakhiri gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera dan membahas pembicaraan mendatang di Kairo untuk menghilangkan hambatan yang tersisa.

Adapun, para perunding AS, Israel, Mesir dan Qatar, diperkirakan akan kembali bertemu di Kairo akhir pekan ini. Negara-negara mediator, yakni AS, Mesir, dan Qatar telah berbulan-bulan berjuang untuk menjembatani perbedaan antara Israel dan Hamas.

Namun Israel dan Hamas pada hari Rabu tetap memenuhi tuntutan mereka.

“Israel akan bersikeras mencapai semua tujuan perangnya, sebagaimana telah ditetapkan oleh Kabinet Keamanan, termasuk bahwa Gaza tidak lagi menjadi ancaman keamanan bagi Israel,” kata kantor Netanyahu dalam sebuah pernyataan.

Menyangkal laporan televisi Israel, mereka mengatakan Israel tidak setuju untuk membatalkan permintaannya untuk mempertahankan pasukan di Koridor Philadelphi, jalur perbatasan antara Gaza dan Mesir, sebuah masalah yang menjadi permasalahan utama.

Secara terpisah, Hamas dalam sebuah pernyataan mengatakan para pejabatnya telah bertemu dengan kepala Jihad Islam Palestina mengenai progres dalam perundingan tersebut. Hamas juga menegaskan kembali tuntutan utamanya, termasuk diakhirinya operasi Israel di Gaza, penarikan penuh Israel dan kesepakatan pertukaran sandera Israel dengan tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel.

Adapun, percakapan antara Biden dan Netanyahu ini menyusul kunjungan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ke wilayah tersebut yang berakhir pada hari Selasa tanpa menghasilkan kesepakatan dalam perang yang telah berlangsung selama 10 bulan tersebut.

Sementara itu, di Gaza, militer Israel mengatakan jet menghantam sekitar 30 sasaran di seluruh wilayah kantong tersebut termasuk terowongan, lokasi peluncuran, dan pos pengamatan.

Dikatakan bahwa tentara membunuh puluhan pejuang bersenjata dan menyita senjata termasuk bahan peledak, granat dan senapan otomatis.

Militer Israel menyerang sebuah sekolah dan sebuah rumah di dekatnya di Kota Gaza, menewaskan sedikitnya empat orang dan melukai 15 orang, termasuk beberapa anak, kata Layanan Darurat Sipil Gaza.

Dalam sebuah pernyataan, militer Israel Mereka mengatakan mereka menyerang militan Hamas yang beroperasi di pusat komando di dalam kompleks yang sebelumnya berfungsi sebagai sekolah. Mereka menuduh Hamas terus beroperasi dari fasilitas dan wilayah sipil, sebuah tuduhan yang dibantah oleh kelompok militan Islam dominan di Gaza.

Mengomentari serangan Israel terhadap sekolah yang dikelola PBB, kepala badan pengungsi Palestina di PBB, Philippe Lazzarini, menulis di media sosial X bahwa anak-anak dilaporkan terbunuh dan terluka. Beberapa di antaranya dibakar sampai mati.

“Gaza bukan lagi tempat bagi anak-anak. Mereka adalah korban pertama dari perang tanpa ampun ini. Gencatan senjata sudah terlambat,” tulisnya.

Di kota Bani Suhaila dekat Khan Younis di selatan Jalur Gaza, serangan udara Israel menewaskan tujuh warga Palestina di tenda perkemahan pengungsi, kata petugas medis.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper