Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Lloyd Austin, telah memerintahkan pengerahan kapal selam berpeluru kendali ke Timur Tengah, untuk menghadapi kemungkinan serangan oleh Iran dan sekutunya setelah pembunuhan anggota senior Hamas dan Hizbullah.
Mengutip Reuters pada Senin (12/8/2024), pengumuman publik terkait pengerahan kapal selam ini terbilang langka dilakukan oleh AS. Hal tersebut meskipun salah satu kapal selam bertenaga nuklir AS, USS Georgia, sudah berada di Laut Mediterania sejak Juli lalu.
Dalam sebuah pernyataan setelah Austin berbicara dengan mitranya dari Israel, Pentagon mengatakan Austin telah memerintahkan kelompok penyerang Abraham Lincoln untuk mempercepat penempatannya ke wilayah tersebut.
“Menteri Austin menegaskan kembali komitmen Amerika Serikat untuk mengambil setiap langkah yang mungkin dilakukan untuk membela Israel dan mencatat penguatan postur dan kemampuan kekuatan militer AS di seluruh Timur Tengah sehubungan dengan meningkatnya ketegangan regional,” demikian kutipan pernyataan tersebut.
Adapun, militer AS telah mengatakan akan mengerahkan jet tempur tambahan dan kapal perang Angkatan Laut ke Timur Tengah seiring upaya Negeri Paman Sam untuk meningkatkan pertahanan Israel.
Meningkatnya tensi di Timur Tengah seiring dengan pembunuhan pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh di ibu kota Iran, Teheran pada 31 Juli lalu. Insiden ini memicu ancaman balasan dari Iran, negara yang mendukung kepemimpinan Haniyeh di Hamas.
Baca Juga
Iran menyalahkan Israel atas pembunuhan itu, sementara ituIsrael belum mengakui bertanggung jawab atau menyangkal keterlibatannya
Memburuknya kondisi di Timur Tengah juga ditambah dengan pembunuhan komandan militer senior kelompok Hizbullah Lebanon yang didukung Iran, Fuad Shukr, oleh Israel dalam serangan di Beirut. Hal ini telah memicu kekhawatiran bahwa konflik di Gaza akan berubah menjadi perang Timur Tengah yang lebih luas.
Iran mengatakan AS bertanggung jawab atas pembunuhan Haniyeh karena dukungannya terhadap Israel.