Bisnis.com, JAKARTA - Pasukan elit Garda Revolusi Iran dikabarkan mulai menggelar latihan militer di bagian barat negara tersebut. Kabar ini muncul setelah sebelumnya Iran bertekad bakal menyerang Israel setelah kematian pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh.
Mengutip Reuters pada Senin (12/8/2024), kantor berita pemerintah Iran, IRNA, melaporkan latihan militer tersebut telah dimulai sejak Jumat (9/8/2024) lalu yang berlangsung di provinsi Kermanshah yang berada di dekat Irak
“Latihan tersebut sedang berlangsung untuk meningkatkan kesiapan dan kewaspadaan tempur,” kata seorang pejabat angkatan bersenjata kepada IRNA.
Adapun, Iran dan kelompok Islam Palestina Hamas menuduh Israel melakukan pembunuhan terhadap Haniyeh pada 31 Juli lalu.
Hingga saat ini, Israel belum mengakui atau menyangkal tanggung jawab atas pembunuhan tersebut. Hal ini telah memicu kekhawatiran lebih lanjut bahwa perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza akan berubah menjadi konflik yang lebih luas di kawasan Timur Tengah.
Dalam sebuah pernyataan, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant memperingatkan Iran dan organisasi Hizbullah, siapa pun yang merugikan Israel dengan cara yang belum pernah dilakukan di masa lalu, kemungkinan besar akan terkena pukulan dengan cara yang belum pernah dilakukan sebelumnya di masa lalu.
Baca Juga
Dia juga menambahkan bahwa Israel tidak ingin perang ini meluas ke daerah lain. Namun, Gallant menyebut Israel harus bersiap menghadapi kemungkinan tersebut.
Sementara itu, dikutip oleh media Iran, wakil komandan Garda Revolusi Ali Fadavi mengatakan pada Jumat pekan lalu bahwa perintah pemimpin tertinggi Iran mengenai hukuman keras terhadap Israel dan balas dendam terhadap Haniyeh sudah jelas dan akan dilaksanakan dengan cara terbaik.