Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Israel Serang Sekolah di Gaza, Korban Tewas Capai 100 Jiwa

Korban tewas mencapai 100 jiwa usai Israel serang dan memborbardir sekolah di Gaza
Warga Palestina berjalan untuk kembali ke pemukiman mereka di sisi timur Khan Younis setelah pasukan Israel menarik diri dari daerah tersebut, di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, 30 Juli. REUTERS/Mohammed Salem
Warga Palestina berjalan untuk kembali ke pemukiman mereka di sisi timur Khan Younis setelah pasukan Israel menarik diri dari daerah tersebut, di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, 30 Juli. REUTERS/Mohammed Salem

Bisnis.com, JAKARTA - Serangan udara Israel ke kompleks sekolah kota Gaza yang menampung keluarga-keluarga Palestina yang mengungsi menewaskan sekitar 100 orang. 

Dinas Darurat Sipil Gaza melaporkan peristiwa tersebut pada Sabtu waktu setempat (10/8/2024). Sementara itu, Israel mengklaim bahwa jumlah korban tewas dilebih-lebihkan, dengan mengatakan bahwa 19 militan termasuk di antara yang tewas.

Rekaman video dari lokasi kejadian menunjukkan tubuh korban berada di antara puing-puing. Banyak jasad yang ditutupi selimut. Selain itu, tampak pula genangan darah, kasur yang terbakar, serta boneka anak-anak berada di antara reruntuhan.

Dalam video lain, terlihat sekelompok pria sedang berdoa di atas belasan kantong jenazah yang tergeletak di kompleks sekolah Tabeen.

Layanan Darurat Sipil Gaza, yang memiliki catatan kredibel dalam melaporkan jumlah korban, serta kantor media pemerintah yang dikelola Hamas menyatakan dalam pernyataan terpisah bahwa kompleks tersebut diserang saat para penghuninya sedang melaksanakan salat subuh.

"Saat ini, terdapat lebih dari 93 syuhada, termasuk 11 anak-anak dan enam perempuan. Ada jenazah yang belum teridentifikasi," jelas juru bicara pertahanan sipil Palestina, Mahmoud Bassal dalam konferensi pers, dikutip dari Reuters, Minggu (11/8/2024). 

Puluhan ribu warga Palestina yang terlantar saat ini mencari perlindungan di sekolah-sekolah di Gaza. Bassal juga mengungkapkan bahwa sekitar 350 keluarga berlindung di kompleks tersebut, sebagai bagian dari ratusan ribu warga Palestina yang mengungsi akibat serangan Israel.

Serangan Israel ini mendapat kecaman dari negara-negara Arab, Turki, Prancis, Inggris, dan Uni Eropa. Amerika Serikat (AS) juga menyuarakan keprihatinan dan berupaya bekerja sama dengan para mitra untuk mencegah konflik Gaza yang telah berlangsung selama 10 bulan ini meningkat menjadi perang regional.

"Sekali lagi, terlalu banyak warga sipil yang terbunuh," ujar Wakil Presiden AS Kamala Harris saat berkampanye di Phoenix ketika ditanya mengenai reaksinya terhadap serangan di Kota Gaza, dikutip dari Reuters, Minggu (11/8).

Harris juga mengulangi seruan AS untuk segera mencapai kesepakatan terkait sandera dan gencatan senjata.

Di sisi lain, militer Israel menegaskan jumlah korban tewas dilebih-lebihkan. Mereka menyatakan bahwa tidak ada kerusakan parah yang terjadi di kompleks tersebut, dengan disertai foto dan video udara sebagai bukti.

“Serangan itu dilakukan dengan menggunakan tiga amunisi presisi, yang tidak mungkin menyebabkan kerusakan sebesar yang dilaporkan," kata militer Israel dalam pernyataannya.

Letnan Kolonel Nadav Shoshani melalui akun X “Twitter” juga mengatakan bahwa kompleks tersebut, dan masjid yang diserang di dalamnya, berfungsi sebagai fasilitas militer Hamas dan Jihad Islam yang aktif. 

Israel menuturkan bahwa militan Palestina menyusup di antara warga sipil Gaza, beroperasi dari dalam sekolah, rumah sakit dan zona kemanusiaan yang ditentukan. Hal ini dibantah oleh Hamas dan sekutunya. 

Hamas juga mengatakan bahwa serangan tersebut adalah kejahatan yang mengerikan dan eskalasi yang serius. Izzat El-Reshiq dari kantor politik Hamas mengatakan korban tewas tidak termasuk satu pun pejuang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper