Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Israel Janji Bunuh Yahya Sinwar yang Kini Pimpin Hamas

Israel tebar ancaman untuk membunuh pemimpin Hamas yang baru, Yahya Sinwar.
Tentara Israel duduk di dalam kendaraan militer, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, dekat perbatasan dengan Gaza, di Israel selatan, 18 Desember 2023. REUTERS/Ronen Zvulun
Tentara Israel duduk di dalam kendaraan militer, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, dekat perbatasan dengan Gaza, di Israel selatan, 18 Desember 2023. REUTERS/Ronen Zvulun

Bisnis.com, JAKARTA - Israel kembali terang-terangan menebar ancaman kematian untuk para anggota Hamas.

Terbaru, Israel mengumbar janji akan membunuh Yahya Sinwar yang baru saja ditunjuk menggantikan Ismail Haniyeh sebagai pemimpin Hamas.

Melansir africanews, Juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, menggambarkan Sinwar sebagai “teroris ulung”.

Pihaknya pun akan bergerak cepat dan mengatakan akan terus mengejar kematian Yahya Sinwar.

“Hanya ada satu tempat untuk Yahya Sinwar, yaitu di samping Mohammed Deif, di samping Ghandour, di samping Ayman Nofal (yang diklaim telah dibunuh oleh komandan Hamas Israel), di samping semua teroris yang bertanggung jawab atas 7 Oktober,” katanya.

Adapun pemilihan Sinwar sebagai pemimpin politik barunya, Hamas seolah mengirimkan pesan pembangkangan yang kuat kepada pemerintah Israel.

Di sisi lain, Israel masih tutup mulut mengenai kematian Ismail Haniyeh. Pihaknya tidak menyangkal, maupun mengonfirmasi apakah benar kematian pemimpin Hamas itu berkaitan dengannya.

Namun militer Israel berjanji untuk membunuhnya dan para pemimpin Hamas lainnya.

Pekan lalu, Israel mengkonfirmasi kematian kepala sayap militer Hamas, Mohammed Deif, dalam serangan udara bulan Juli di Gaza.

Kematian Haniyeh menjadikan Sinwar, yang menghabiskan separuh masa dewasanya di penjara Israel, sebagai pemimpin Hamas paling kuat yang masih hidup.

Sinwar dipandang oleh Israel sebagai dalang serangan 7 Oktober yang menewaskan lebih dari seribu warga Israel dan lebih dari 200 lainnya disandera.

Pria garis keras berusia 61 tahun itu bersembunyi di Gaza sejak saat itu, menentang upaya Israel untuk membunuhnya.

Berita pengangkatannya sebagai pemimpin Hamas pun muncul di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut ketika Israel bersiap menghadapi kemungkinan serangan dari Iran menyusul pembunuhan Haniyeh.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper