Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Khaled Meshaal Jadi Calon Kuat Pemimpin Hamas, Pengganti Ismail Haniyeh

Para pejabat Hamas mengatakan bahwa Khaled Meshaal diperkirakan akan dipilih sebagai pemimpin tertinggi Hamas untuk menggantikan Ismail Haniyeh.
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh saat kunjungannya di kamp pengungsi Palestina Ain el Hilweh di Sidon, Lebanon, belum lama ini. Ismail Haniyeh tewas dibunuh Israel di Teheran, Iran dalam serangan pada Rabu (31/7/2024) pagi. Reuters/Aziz Taher
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh saat kunjungannya di kamp pengungsi Palestina Ain el Hilweh di Sidon, Lebanon, belum lama ini. Ismail Haniyeh tewas dibunuh Israel di Teheran, Iran dalam serangan pada Rabu (31/7/2024) pagi. Reuters/Aziz Taher

Bisnis.com, JAKARTA — Para pejabat Hamas mengatakan bahwa Khaled Meshaal diperkirakan akan dipilih sebagai pemimpin tertinggi Hamas untuk menggantikan Ismail Haniyeh yang dibunuh oleh militer Israel dalam serangan ke Teheran, Iran pada Rabu (31/7/2024). 

Setelah kematian Haniyeh, Hamas mengaku kesulitan untuk mencari pemimpin baru sekaligus menimbulkan kekhawatiran tentang arah yang akan diambil kelompok tersebut di tengah konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah. 

Dilansir Reuters, Khaled Meshaal (68) sempat terkenal di seluruh dunia pada 1997, setelah agen Israel menyuntikkan racun kepadanya, dalam upaya pembunuhan yang gagal di sebuah jalan di luar kantornya di Ibu Kota Yordania, Amman.

Sebagai pemimpin politik Hamas, Meshaal telah mewakili kelompok tersebut secara internasional, dan mendapat keuntungan dengan lebih sedikit pembatasan perjalanan dibandingkan dengan pejabat Hamas lainnya.

Adapun hubungan Meshaal dengan Iran menjadi rumit, karena dukungannya terhadap pemberontakan Sunni terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad pada 2011.

Selama masa jabatannya, Meshaal menghadapi tantangan untuk menyeimbangkan tujuan awal kelompok tersebut, yaitu menghancurkan Israel, dengan kemungkinan pendekatan yang lebih pragmatis untuk mencapai negara Palestina.

Selain itu, upayanya untuk berdamai dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyebabkan ketegangan internal di dalam Hamas, yang mengakibatkan penggantiannya oleh Haniyeh pada 2017.

Setelah percobaan pembunuhan tersebut, Yordania menutup kantor Hamas di Amman dan mengusir Meshaal, yang kemudian pindah ke Qatar lalu berpindah lagi ke Suriah pada 2001.  

Sementara itu, Meshaal mengunjungi Jalur Gaza untuk pertama kalinya pada Desember 2012, sejak meninggalkan Tepi Barat saat masih anak-anak dan menyampaikan pidato penting pada perayaan ulang tahun Hamas yang ke-25.

Adapun bagi para pendukung Palestina, Meshaal dan pimpinan Hamas lainnya adalah pejuang pembebasan dari pendudukan Israel, yang tetap menjaga perjuangan untuk tetap hidup ketika diplomasi internasional telah mengecewakan mereka.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper