Bisnis.com, JAKARTA -- Israel membunuh pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dalam waktu kurang dari 3 bulan setelah peristiwa pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh.
Seperti diketahui, pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, dipastikan telah meninggal dunia dalam serangan Israel di Ibu Kota Lebanon, Beirut Jumat (27/9/2024) lalu. Kabar itu telah dikonfirmasi oleh otoritas militer Israel maupun pihak Hizbullah sendiri.
“Hassan Nasrallah, pemimpin pasukan Hizbullah, dibunuh oleh Pasukan Pertahanan Israel dalam sebuah serangan tepat sasaran di Beirut tadi malam, saat ia berada di Markas Pusat Hizbullah yang memimpin serangan yang lebih gencar terhadap rakyat Israel,” kata Juru Bicara Militer Israel, Daniel Hagari, dikutip dari laman resmi Israel Defence Force (IDF), Minggu (29/9/2024).
Hassan Nasrallah adalah buronan papan atas negeri Zionis. Israel menuding bahwa selama beberapa dekade Hassan Nasrallah, mengatur serangan yang tak terhitung jumlahnya. Hizbullah, di bawah komando Hassan Nasrallah, juga bergabung dengan Hamas menyerang Israel pada tanggal 8 Oktober. “Hanya satu hari setelah pembantaian Hamas pada tanggal 7 Oktober,” ujarnya.
Daniel menambahkan bahwa selama hampir setahun, Hizbullah, di bawah komando Hassan Nasrallah, telah menembakkan ribuan roket, pesawat nirawak bunuh diri yang penuh dengan bahan peledak, rudal anti-tank, dan rudal balistik ke kota-kota Israel. “60.000 warga Israel meninggalkan rumah mereka di Israel utara.”
Dalam catatan Bisnis, Hassan Nasrallah adalah pemimpin Hizbullah yang meninggal dibunuh oleh Israel. Pada tahun 1992, salah satu pendiri sekaligus Sekretaris Jenderal Hizbullah, Abbas al-Musawi juga meninggal dunia karena diserang oleh Israel.
Baca Juga
Pembunuhan Ismail Haniyeh
Sebelumnya, Hamas telah menginformasi bahwa pemimpinnya, Ismail Haniyeh, telah tewas dibunuh di Iran. Serangan mematikan terhadap Haniyeh berlangsung pada hari Rabu (31/7/2024) pagi.
Melansir Reuters, Haniyeh seharusnya menghadiri upacara pelantikan presiden baru Iran pada hari Selasa. Namun serangan mendadak telah menewaskan dirinya dan seorang pengawalnya.
“Pagi ini, kediaman Ismail Haniyeh di Teheran diserang, mengakibatkan dia dan salah satu pengawalnya syahid. Penyebabnya sedang diselidiki dan akan segera diumumkan,” kata Garda Revolusi.
Ismail Haniyeh adalah salah satu orang paling diburu oleh otoritas Israel. Ia telah memimpin Hamas selama beberapa dekade dan terkenal karena semangatnya yang menolak dominasi Israel di Palestina.
Haniyeh sendiri tinggal di luar Palestina. Ia juga beberapa kali mengunjungi Iran salah satunya ketika bertemu pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei di sela melayat presiden Iran Ibrahim Raisi yang tewas dalam kecelakaan pesawat.