Bisnis.com, JAKARTA - Israel mendapat banyak kecaman dari berbagai pihak setelah menewaskan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Iran, pada Rabu (31/7/2024).
Kematian Haniyeh bisa memicu perang besar Arab yang akan merugikan Israel, apabila tindakannya tidak berhati-hati.
Meski kerap diperingati dan diminta untuk melakukan genjatan senjata, Israel nampak tak peduli dan ingin terus melanjutkan perang di Gaza.
Qatar mengutuk keras serangan mematikan militer Israel terhadap pemimpin Hamas Ismail Haniyeh.
Negara yang menjadi penengah perang itu mengatakan bahwa tindakan sembrono Israel, bisa meningkatkan keterangan yang berujung kekacauan.
"Qatar mengutuk keras pembunuhan Dr. Ismail Haniyeh di Teheran dan menganggapnya sebagai kejahatan keji dan eskalasi berbahaya, serta pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan kemanusiaan," demikian pertanyaan Kemenlu Qatar yang dikutip Reuters.
Baca Juga
Berikut ini 5 pihak yang menyatakan ancamannya terhadap Israel, di mana mereka bisa ikut terjun membela Palestina dalam perang yang teradi di Gaza.
Hamas
Kematian Pemimpin Ismail Haniyeh menyebabkan Hamas memberikan isyarat adanya perang terbuka terhadap Israel.
Juru bicara senior Hamas Sami Abu Zuhri menegaskan bahwa Hamas akan melancarkan perang terbuka untuk membebaskan Yerusalem.
Hizbullah
Melansir dari ABC News, bukan hanya Hamas yang ingin perang besar terjadi dengan Israel. Hizbullah, kemungkinan akan melayangkan perang yang banyak ditakuti oleh semua orang yang terlibat.
Hizbullah bukanlah lawan yang enteng. Pada tahun 2006, Israel kalah saat berperang dengan Hizbullah.
Selain itu, Hizbullah dilatih, diberi sumber daya, dan dipersenjatai oleh Iran. Terlebih mereka kini menguasai bandara internasional Beirut, dimana senjata dapat terbang dari Iran kapan saja.
Para pejuang Hizbullah pun jauh lebih terasah dan profesional dari pada Hamas.
Iran
Iran juga masih memiliki dendam kesumat, setelah Israel berkali-kali melayangkan serangan dan cuci tangan akan masalah tersebut.
Para pemimpin Iran turut menyalahkan Israel atas kecelakaan helicopter yang menyebabkan Presiden Ebrahim Raisi tewas.
Meskipun laporan menyebutkan bahwa cuaca menjadi penyebab kecelakaan helikopter. Namun sejumlah pihak mengklaim ada campur tangan Israel untuk melakukan sabotase.
Tak hanya itu, Iran juga dimungkinkan akan melayangkan serangan setelah rudal melayang ke beberapa wilayah di Teheran.
Pada April lalu, Israel terang-terangan melancarkan serangan di Damaskus, Suriah, yang menyebabkan beberapa orang menjadi korban.
Mantan komandan Korps Garda Revolusi Iran, Mohsen Rezaie pun mengklaim bahwa Israel akan membayar mahal atas serangan mematikan militernya yang menewaskan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh pada Rabu, (31/7/2024).
Klaim itu ditegaskan olehlaporan media pemerintah Iran, Rezaie. Namun perang besar ini tidak akan terjadi apabila belum ada persetujuan dari Petinggi Iran.
Sekutu Hizbullah...