Bisnis.com, JAKARTA — Pembersihan Jalur Gaza dari puing-puing yang disebabkan oleh serangan mematikan Israel akan memakan waktu sampai sekitar 15 tahun.
Hal itu diungkapkan Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) yang mengutip penilaian yang dilakukan Program Lingkungan PBB (UNEP).
"Diperlukan waktu hingga 15 tahun untuk membersihkan sekitar 40 juta ton puing-puing perang di Gaza," kata UNRWA, seperti dilansir Antara, Selasa (16/7/2024).
UNRWA menyebutkan bahwa pemindahan puing-puing perang di Gaza akan membutuhkan lebih dari 100 truk dan menelan biaya lebih dari US$500 juta atau sekitar Rp8,10 triliun.
"Puing-puing tersebut menimbulkan ancaman mematikan bagi orang-orang di Jalur Gaza karena reruntuhan itu dapat berisi persenjataan yang belum meledak dan zat-zat berbahaya," tambah badan PBB tersebut.
Pada bulan lalu, Radio Angkatan Darat Israel, mengutip pejabat militer, mengatakan bahwa sekitar 50.000 bom telah dijatuhkan di Gaza oleh pesawat tempur Israel sejak 7 Oktober 2023, seraya menambahkan bahwa antara 2–3 ribu bom tidak meledak.
Baca Juga
Karena mengabaikan resolusi PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutalnya yang mematikan di Gaza sejak 7 Oktober.
Hampir 38.700 warga Palestina, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak saat itu telah tewas, dan lebih dari 89.000 orang luka-luka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Lebih dari sembilan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade yang melumpuhkan terhadap akses makanan, air bersih dan obat-obatan.
Israel dituding melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang dalam putusan terbarunya memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, di mana lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum mereka diserang pada 6 Mei 2024.