Bisnis.com, JAKARTA - Tentara Israel menyerang sebuah sekolah di Gaza Tengah yang menampung keluarga pengungsi Palestina pada Sabtu (13/7/2024). 16 orang warga sipil tewas akibat serangan bom tersebut.
Dilansir dari Reuters pada Minggu (14/7/2024), Kementerian Kesehatan Palestina serangan terhadap sekolah di Al-Nuseirat menewaskan sedikitnya 16 orang dan melukai lebih dari 50 orang.
Sementara itu, Militer Israel mengatakan bahwa pihaknya mengambil tindakan pencegahan untuk meminimalkan risiko terhadap warga sipil sebelum menargetkan orang-orang bersenjata yang menggunakan daerah tersebut sebagai tempat persembunyian untuk merencanakan dan melakukan serangan terhadap tentara.
Kelompok Hamas membantah para pejuangnya berada di sekolah tersebut.
Di tempat kejadian, Ayman al-Atouneh mengatakan bahwa ia melihat anak-anak di antara para korban tewas.
"Kami datang ke sini berlari untuk melihat area yang menjadi sasaran, kami melihat mayat anak-anak, dalam keadaan terpotong-potong, ini adalah taman bermain, ada trampolin di sini, ada ayunan, dan pedagang," kata Ayman al-Atouneh dikutip dari Reuters, Minggu (14/7/2024).
Mahmoud Basal, juru bicara Dinas Darurat Sipil Gaza mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa jumlah korban tewas dapat meningkat karena banyak dari korban yang terluka dalam kondisi kritis.
Serangan itu berarti tidak ada tempat di daerah kantong itu yang aman bagi keluarga-keluarga yang meninggalkan rumah mereka untuk mencari perlindungan, katanya.
Al-Nuseirat, salah satu dari delapan kamp pengungsi bersejarah di Jalur Gaza, menjadi sasaran pengeboman Israel pada Sabtu (14/7/2024).
Sebuah serangan udara sebelumnya terhadap sebuah rumah di kamp tersebut menewaskan sedikitnya 10 orang dan melukai banyak orang lainnya, menurut petugas medis.
Dalam laporan hariannya mengenai jumlah korban tewas dalam perang yang telah berlangsung hampir sembilan bulan itu, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan serangan militer Israel di daerah kantong tersebut menewaskan setidaknya 29 warga Palestina dan melukai 100 orang.