Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah pemimpin negara buka suara dan menyampaikan kecaman atas insiden penembakan terhadap calon presiden AS Donald Trump.
Menteri Luar Negeri Israel Katz mengatakan bahwa kekerasan tidak boleh menjadi bagian dari politik, saat mengetahui insiden penembakan yang dialami calon presiden (capres) AS Donald Trump.
Katz mengatakan hal itu setelah insiden penembakan Trump, dan dia berdoa agar Trump dapat segera pulih.
"Kekerasan tidak akan pernah menjadi bagian dari politik," katanya, dalam sebuah unggahan di media sosial X, pada Minggu (14/7/2024).
Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida juga menjadi pemimpin dunia yang bereaksi terhadap penembakan Trump tersebut.
“Kita harus bersikap tegas terhadap segala bentuk kekerasan yang menantang demokrasi,” katanya, dilansir Al-Jazeera, pada Minggu (14/7/2024).
Baca Juga
Perlu diketahui, Jepang juga mengalami kekerasan politik baru-baru ini, dengan mantan Perdana Menteri Shinzo Abe yang ditembak mati saat berkampanye pada 2022.
“Saya berdoa agar mantan Presiden Trump segera pulih,” kata Kishida menambahkan.
Sementara itu, Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan Josep Borrell dan Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengutuk insiden penembakan tersebut.
Lebih lanjut, Kantor Presiden Argentina Javier Miley menyebut insiden penembakan terhadap Trump sebagai serangan terhadap demokrasi.
Kemudian, Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban menyatakan dukungannya terhadap Trump, dan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva menyebut insiden itu tidak dapat diterima.
Seperti diketahui, calon presiden (capres) AS Donald Trump baru saja mengalami insiden penyerangan, di mana penembakan diarahkan kepadanya, saat kampanye di Pennsylvania, pada Sabtu (13/7/2024).
Trump dinyatakan selamat setelah tembakan meletus ke arahnya dan mengenai telinganya, sedangkan pelaku penembakan telah tewas di tangan Agen Rahasia.
Adapun serangan itu terjadi 2 hari sebelum Konvensi Nasional Partai Republik, di mana Trump diperkirakan akan dikukuhkan sebagai kandidat Presiden AS.