Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan telah memperingatkan tentang ancaman Perang Dunia III dan menyerukan agar masalah ini ditanggapi dengan serius oleh semua negara di dunia.
Penyataan itu muncul setelah Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengatakan tentang kemungkinan konflik di Ukraina meningkat menjadi konflik global.
"Dunia harus menanggapi ancaman ini dengan serius. Risiko seperti itu memang ada. Kami telah membicarakannya sejak awal," katanya di Haberturk TV, dilansir TASS, pada Minggu (7/7/2024).
Lebih lanjut, Fidan sebelumnya telah berulang kali berbicara tentang risiko konflik di Ukraina yang akan kian meluas. Dia mengatakan telah membahas masalah penyelesaian konflik kedua negara itu selama kunjungannya ke Rusia pada 10-11 Juni 2024.
Bukan hanya itu, menurut Fidan, ketegangan di dunia juga meningkat karena krisis akibat konflik yang terjadi antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza, Palestina.
"Pembantaian dan genosida di Gaza telah memecah belah kemanusiaan [di Timur Tengah]," tambahnya.
Baca Juga
Sementara itu, konflik di Jalur Gaza kini juga sudah meluas ke Lebanon, lantaran perpecahan Israel bukan hanya dengan Hamas, tetapi juga dengan Hizbullah.
Bahkan konflik kian meluas, karena Iran baru-baru ini mengancam perang besar-besaran jika Israel menyerang Lebanon. Militer Israel sebelumnya telah menyetujui rencana operasional untuk serangan ke Lebanon.
Misi Iran di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan peringatan keras kepada Israel bahwa serangan besar-besaran terhadap Lebanon akan memicu perang pemusnahan.
"Meskipun Iran menganggap propaganda rezim Zionis tentang niat menyerang Lebanon sebagai perang psikologis, jika negara itu melancarkan agresi militer skala penuh, perang yang menghancurkan akan terjadi. Semua opsi, termasuk keterlibatan penuh semua Front Perlawanan, ada di atas meja," kata misi Iran di X.
Sementara itu, perang sudah sangat memprihatinkan karena menurut Kementerian Kesehatan Gaza bahwa jumlah warga Palestina yang tewas dalam operasi Israel di Jalur Gaza telah melampaui 38.000, sejak Oktober 2023.
"Jumlah total korban agresi Israel telah meningkat menjadi 38.011 sejak Oktober 2023. Sebanyak 87.455 orang lainnya terluka," kata kementerian itu.