Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Persediaan Air di Gaza Anjlok 97%, Israel Gunakan untuk Serang Warga Sipil Palestina

Israel Gunakan untuk Serang Warga Sipil Palestina, saat persediaan air di Gaza anjlok
Tentara Israel berjalan di dekat tank di tengah konflik Israel dan Hamas di dekat Perbatasan Israel-Gaza, di Israel selatan, 9 Mei 2024./Reuters
Tentara Israel berjalan di dekat tank di tengah konflik Israel dan Hamas di dekat Perbatasan Israel-Gaza, di Israel selatan, 9 Mei 2024./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Kelompok Hak Asasi Manusia (HAM) menuduh Israel telah menggunakan air sebagai senjata di Jalur Gaza. 

Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Med Monitor mengatakan Israel sengaja menggunakan jumlah air yang tersedia bagi penduduk Gaza. 

Menurut perkiraan, porsi air per kapita di Gaza telah anjlok hingga 97% akibat penghancuran infrastruktur air oleh Israel.

"Melalui penargetan sumber air dan pabrik desalinasi di Jalur Gaza secara terus-menerus, sistematis, dan meluas, Israel menggunakan air sebagai senjata melawan warga sipil Palestina," kata Euro-Med Monitor dalam siaran pers.

Menurutnya, selain menyebabkan bencana kelaparan, Israel sengaja mengurangi jumlah air yang tersedia bagi penduduk di Gaza, terutama sumber air minum, dengan sengaja menargetkan lebih dari 2,3 juta orang yang tinggal di sana sebagai bagian dari genosida yang telah berlangsung sejak Oktober lalu.

Euro-Med Monitor mengatakan tim lapangannya melihat kerusakan signifikan pada pabrik desalinasi di lingkungan Al-Zeitoun, Kota Gaza akibat penargetan langsung Israel. Peristiwa ini menyebabkan terbunuhnya seorang pemuda dan terlukanya pemuda lainnya. 

Dilansir New Arab, pabrik tersebut menyediakan layanan air kepada sedikitnya 50.000 orang dan mengalami kerusakan serius setelah rudal yang ditembakkan oleh pasukan Israel menerobos beberapa lantai dan meledak di lantai dasar.

Euro-Med Monitor mengatakan lebih dari 700 sumur dan tempat desalinasi air di Gaza telah hancur sejak perang dimulai Oktober lalu. 

Kelompok HAM tersebut mengatakan bahwa ketika suhu musim panas meningkat, penduduk Gaza menghadapi tantangan signifikan dalam mengakses air. 

Euro-Med Monitor menyampaikan bahwa seluruh wilayah Gaza mengalami kekurangan air dan sistem pembuangan limbah runtuh. 

"Kurangnya air minum di Jalur Gaza telah menjadi masalah hidup dan mati, dengan penduduk saat ini terpaksa minum air sumur yang tidak bersih di tengah serangan militer Israel yang terus berlanjut dan kurangnya pasokan makanan, air, dan bahan bakar," kata Euro-Med Monitor.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, perang Israel di Gaza, yang dimulai pada Oktober sejauh ini telah menewaskan 38.095 orang dan melukai 87.705 lainnya. Perang ini juga telah menghancurkan infrastruktur di daerah tersebut. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper